UNGGULI AKBAR DAN HATTA RADJASA Lukman Edy Cawapres Terloyal Versi LP3S

LP3ES mengungkapkan hasil survei tentang persepsi masyarakat terhadap kriteria utama figur cawapres pendamping SBY. Dilihat dari kriteria loyalitas kepada presiden, pasangan SBY-Lukman Edy menduduki peringkat teratas dengan nilai sempurna 100 persen. Duet SBY-LE mengalahkan pesaingnya seperti duet SBY-Hatta Radjasa (12,7), SBY-Akbar Tandjung (9,6), SBY-HNW, (8,7), SBY-Sri Mulyani Indrawati (6,9), SBY-Muhaimin (0,0). "Wakil Presiden yang bisa mendampingi Pak SBY dasar kriterianya bebas KKN, sampai pada masalah loyalitas. Untuk loyalitas ini, Pak Lukman Edi posisinya paling tinggi mencapai nilai sempurna 100 persen diatas tokoh-tokoh lain, seperti Akbar Tandjung maupun Hidayat Nurwahid, “ ujar Direktur LP3ES, Suhardi Suryadi saat menjadi pemicara dalam diskusi bertajuk `Elektabilitas Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Pada Pilres 2009` di Wisma ANTARA, Jakarta, Kamis (28/4). Untuk figur favorit pendamping SBY, mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kini menjabat Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid nangkring di posisi puncak dengan maraih 37,9 persen. Urutan kedua dan seterusnya ditempati oleh Akbar Tandjung (13,2), Sri Mulyandi Indrawati (12,5), Hatta Radjasa (7,7), Soetrisno Bachir (3,6), Muhaimin Iskandar (1,5), Fadel (1,5) dan Lukman Edy (0,5). Lebih jauh kata Suhardi, polling melalui telepon yang dilakukan LP3ES terhadap 1118 orang koresponden menunjukan mayoritas memilih Anggota Majelis Dewan Syura PKS, Hidayat Nur Wahid sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sementara itu elektabilitas figur presiden incumbent SBY sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden 2009 mendatang SBY menduduki rangking teratas dengan perolehan 71,6 persen, disusul secara berurutan Mega (5,2), JK (3,5), HNW (3,3), Prabowo (2,6), Sultan (1,3) dan Wiranto (0,4). Lainnya tidak satupun (3,7) dan tidak menjawab (8,4 ). Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, yang juga hadir bersama Direktur Komersil dan Teknik LKBN Antara Rully Charis, melihat metodologi yang dipakai dalam penelitian ini secara relatif belum cukup representatif mewakili profil masyarakat Indonesia. “Terutama dengan menetapkan 5 kota besar dan menggunakan instrumen telepon sebagai media komunikasi dengan responden, lalu tingginya presentase responden berpendidikan sarjana sampai 36 persen,” kata Qodari.(ad)