Uang Pendaftaran Sekolah Mahal, Orangtua Kurangi Belanja Dapur

PEKANBARU (RiauInfo) – Tingginya uang pendaftaran siswa baru di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) membuat sejumlah orangtua terpaksa mengurangi jatah belanja dapur, akibatnya perputaran uang dipasarpun jadi melesu. 
Uniang (29) warga jalan Kartini Pekanbaru yang memiliki anak usia 5 tahun mengeluhkan tingginya uang pendaftaran masuk TK Bhayangkari ataupun An-Nur, sehingga tepaksa mencari pinjaman kepada saudaranya untuk menutupi kekurangan uang tersebut. “Kalau di Bhayangkari uang pendaftarannya Rp 2 juta, sedangkan di An-Nur Rp 1,5 juta, untuk ada pamannya yang mau meminjamkan uang, agar anak kami bias sekolah tahun ini,” kata Uniang kepada Riau Info. Padahal menurutnya belanja dapur sudah dikurangi, untuk menambah jumlah tabungan agar bisa mendaftar si anak sekolah, ternyata pada saat dibutuhkan jumlah tabungan tidak mencukupi untuk mendaftarkan anaknya. Keadaan Uniang ini ternyata juga dialami sejumlah orangtua di Pekanbaru, karena dari pantauan RiauInfo di sejumlah pasar tradisional, para pedagang mengeluhkan turunnya omset penjualan mereka dalam setahun terakhir, pelanggan mulai membatasi belanjanya karena tercekik tingginya biaya sekolah. Meski hari libur, sejumlah pasar tetap terlihat lengang jual beli, bahkan di kompleks pertokoan sekalipun walau banyak pengunjung, namun yang berbelanja bias dihitung dengan jari, terutama di sejumlah pasar swalayan. “Paling banyak yang berbelanja adalah kalangan pegawai negeri saja pak, itupun mereka banyak yang datang dari luar Pekanbaru seperti Tembilahan, Kerinci dan Bangkinang, kalau warga Pekanbaru sepertinya tidak begitu,” kata Tuti pemilik salah satu counter pakaian jadi kepada RiauInfo. (yuk)
 

Berita Lainnya

Index