Tokoh Masyarakat Pulau Terap Meninggal Dunia

BANGKINANG (RiauInfo) - Tokoh masyarakat Pulau Terap Desa Pulau Terap, Nurdin G Datuk Pakomo meninggal dunia pada hari Selasa (11/1) pukul 16.00 WIB dan tutup usia pada umur 67 tahun, setelah sebelumnya mendapatkan perawatan medis di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru karena mengalami sakit strok.
Ratusan pelayat dari Desa Pulau Terap, Desa Merangin, Desa Lereng dan dari desa-desa diwilayah Kecamatan Bangkinang Barat memadati rumah duka yang berlokasi di Dusun Pulau Terap Tengah Desa Pulau Terap dari sore hari, malam hari hingga acara pemberangkatan jenazah dari rumah duka pada Rabu (12/1) menuju tempat pemakaman yakni di pemakaman keluarga yang berlokasi disamping komplek Mesjid Al-Ikhsan Pulau Terap Tengah. Diantara ratusan pelayat yang memadati rumah duka yang terlihat berlinang air mata melepas kepergian tokoh masyarakat Pulau Terap yang tak ada tandingannya itu, diantaranya H Syahdanur yang sehari-hari adalah Dosen Senior di Universitas Riau H Basrun yang saat ini memangku jabatan sebagai Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar, Sekcam Bangkinang Barat M Nazir, Kades Pulau Terap M Husni, Kepala Desa Merangin M Kamil NR, Kepala Persukuan Melayu Kampai H Yurnalis Datuk Besar, tokoh masyarakat setempat diantaranya H Muhammad Kasyru Syam, H Suhailis, Arifin Datuk Jokayo, H Syahrin, H NUrbit Usman, H Agussalim, H Asril Hamzah, H Zulfakrizal, dan sejumlah tokoh masyarakat Pulau Terap lainnya. Beberapa orang tokoh masyarakat Pulau Terap itu ketika diminta pendapatnya tentang ketokohan almarhum Nurdin G Datuk Pakomo mengungkapkan bahwa sosok Nurdin G adalah tokoh yang dapat menyelami jiwa generasi tua dan muda, sehingga ia mampu mengajak masyarakat untuk berpikir maju dan selalu terbuka dalam menerima kritikan-kritikan. Bila ada warga masyarakat yang membutuhkan bantuan materi atau pun non materi maka ia dengan senang hati mengulurkan bantuan. Pikiran-pikiran yang dikembangkannya sangat cemerlang dan kadangkala ia juga mampu berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak, sehingga tak jarang anak-anak pun meminta bantuanya. Dalam hal memajukan pendidikan ia pun tak ketinggalan dan itu dibuktikannya dengan cara merampungkan pendidikan anak-anaknya sendiri yang dari 6 orang anaknya ternyata 3 orang berhasilmeraih prediket sarjana. "Hidupnya dihiasi dengan rasa keikhlasan dalam berbuat dan beramal. Pintu rumahnya selalu terbuka untuk siapa pun. Kesulitan-kesulitan dalam hidup tak memberkas dalam dirinya, meskipun dalam berdagang dan berusaha ia pun sering jatuh bangun," ujar para tokoh masyarakat yang melayat. Dan pada saat pelaksanaan sholat jenazah di Mesjid Al-Ikhsan dengan imam adalah anak kandungnya, Yuswardi, SP.Si ratusan orang kaum muslimin dan muslimat mengikuti sholat jenazah. (arief)
 

Berita Lainnya

Index