Tim Muhibah Universitas Riau Konsultasi ke Konsul Malaysia

PEKANBARU (RiauInfo) - Tim Muhibah Universitas Riau Rabu (15/7) melakukan konsultasi ke Konsul Malaysia di Jalan Diponegoro Pekanbaru. Tim Muhibah yang diketuai Elmustian Rahman diterima langsung oleh Konsul Malaysia, Zamani Ismail di ruang kerjanya.
Pada pertemuan tersebut, Zamani menyambut baik rencana Tim Muhibah untuk melalukan lawatan ke Malaysia pada 23 Oktober hingga 3 November 2009 mendatang. "Kami menyambut baik siapapun yang ingin berkunjung ke negara kami, dan jika memerlukan bantuan silakan datang dan berkonsultasi dengan kami di sini,” tuturnya ramah. Lebih lanjut pria yang sebelumnya bertugas di Departemen Luar Negeri (Deplu) Malaysia di Kuwait ini juga menyarankan rute perjalanan yang mesti dilalui oleh Tim Muhibah. “Kalau memang tujuannya Singapura, Malaysia, dan Thailand saya rasa ada baiknya ke Singapura dan Kuala Lumpur lewat jalur udara, dari Kuala Lumpur ke Alot Star dan dari Alot Star ke Hat Yai (Thailand) lewat jalur darat, pinjam saja bas (bus-red) di UM (Universitas Malaya-red), di UM bas-nya banyak dan bagus-bagus”, jelas Zamani sambil menanyakan kira-kira berapa orang Tim Mihibah yang sudah pernah ke Malaysia. Zamani juga menjelaskan tentang flu babi yang sempat dikuatirkan Tim Muhibah. “Negara kami juga safety dengan flu babi,” jelasnya. Selain itu ia juga menyaran Tim Muhibah untuk mengurus asuransi di Indonesia. Pertemuan yang dimulai pukul 11.00 WIB tersebut merupakan konsultasi tentang rencana kunjungan Tim Muhibah Universitas Riau ke Malaysia khususnya ke Universiti Malaya di Kuala Lumpur dan Universiti Utara Malaysia di Alot Star, Kedah. Ketua Tim Muhibah Elmustian Rahman kepada Kajian Melayu menuturkan, selain konsultasi ke Konsul Malaysia, Tim Muhibah juga direncanakan akan bertemu dengan Konsul Singapura. “Ini dilakukan untuk memantapkan kunjungan kita supaya matang dan tidak terjadi hal-hal yang membuat kegiatan ini gagal atau tidak sesuai yang direncanakan,” ujar Elmustian yang didampingi stafnya Yulianti. Lebih jauh dosen FKIP UR menuturkan, kegiatan muhibah merupakan wahana promosi Riau memperkenalkan Seni Budaya dan Wisata Riau ke Malaysia, Thailand, dan Singapura. Pertunjukan di tiga negara tersebut menunjukan bahwa Riau dapat dan mampu menjadi centre of excellent Melayu bersanding dengan semboyan Malaysia sebagai Truly Asia. Seperti yang diketahui, Universitas Riau bersama 4 perguruan tinggi lainnya di Indonesia dianggap cakap melaksanakan Program Revitalisasi Pendidikan Tinggi Seni untuk Perguruan Tinggi Non Seni dari Dirjen Pendidikan Tinggi Jakarta. Selain Universitas Riau 3 perguruan tinggi lainnya adalah Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Dian Suswantoro Semarang (swasta). Universitas Riau yang merupakan perguruan tinggi satu-satunya di luar pulau Jawa menganjungkan tema “Muhibah Seni-Budaya Melayu Riau: Melayu Sejati (Visitation of the Riau Malay Art and Culture: the Real Malay)”.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index