Arya (38) salah seorang korban banjir Sri Meranti saat ditemui RiauInfo, Selasa (25/3) di tempat pengungsiannya menyebutkan, banjir-banjir sebelumnya tidak pernah mencapai loteng rumahnya. "Tapi kali ini banjir malah sudah sampai atap rumah saya," jelasnya lagi.
Dia menyebutkan, di masa anak-anaknya dulu memang pernah terjadi banjir besar, namun dia tidak ingat lagi tahun berapa. Tapi sejak itu, banjir yang terjadi biasa-biasa saja. Paling hanya sampai setinggi pinggang di dalam rumahnya.
Banjir dua tahun yang lalu juga hanya sampai sepinggang. Waktu itu dia dan warga lainnya tidak bisa mengikuti sholat Ied Idul Adha karena banjir sedang menenggelamkan kawasannya. "Tapi kali ini banjirnya malah lebih tinggi lagi," tambahnya.
Hal yang sama juga disampaikan Sella (19) warga korban banjir yang ditemui RiauInfo saat pulang dari mengikuti perkuliahan di Universitas Riau. Dia menyebutkan banjir kali ini memang terparah sejak 10 tahun terakhir.
"Dulu rumah saya tidak pernah dicapai air, tapi kali ini air sudah mencapai setinggi lutut di dalam rumah," ujar ABG berambut sebahu ini. Namun demikian dia mengaku belum mengungsi, karena masih bisa tetap bertahan di dalam rumah.(Ad)