Ternyata Kawanan Perampokan BRI Hanya Bermodalkan Uang Rp 2 Juta

PEKANBARU (RiauInfo) - Aksi perampokan yang terjadi di BRI Cabang Tuangku Tambusai Pekanbaru ternyata hanya bermodalkan uang Rp 2 juta untuk menyewa ruko yang ada di sebelah bank tersebut. Uang itu digunakan untuk membayar panjang sewa ruko yang dijadikan sebagai lokasi pembobolan bank.

Hal ini menjadi berita utama Tribun Pekanbaru edisi Sabtu (29/9) yang berjudul "Perampok Panjar Rp 2 Juta". Harian ini juga mengangkat pengakuan Ny Maskura (41) pemilik ruko yang disewa kawanan perampok itu yang menyebutkan dirinya tidak menyangka sama sekali bahwa orang yang menyewa rukonya itu adalah kawanan perampok. Masih soal kasus perampokan BRI, Harian Pekanbaru Pos edisi hari ini menyebutkan bahwa pihak kepolisian saat ini sudah mulai berhasil melacak kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah 4 orang itu. Saat ini kawanan perampok itu sudah dikepung dengan cara menutup jalan keluar dari Riau. Berita itu berjudul "Perampok BRI Dikepung". Pencopotan Syuhada Tasman dari jabatan Kepala Dinas Perkebunan Riau ternyata masih menyisahkan persoalan. Kalangan DPRD Riau mendesak gubri untuk mengevaluasi kontrak proyek kebun K2I dengan PT Gerbang Elka Palmina (GEP) karena kinerja perusahaan ini juga dinilai tidak maksimal. Berita ini menjadi headline [/b]Metro Riau berjudul "Kinerja PT GEP Meski Dievaluasi". Bahkan [b]Riau Mandiri dengan fokus yang sama menyebutkan PT GEP tidak hanya perlu dievaluasi saja, tapi juga harus diganti dengan perusahaan lain. Dalam beritanya berjudul "PT GEP Perlu Diganti" harian ini juga menyebutkan pencopotan Syuhada tidak terlepas dari sikapnya yang selama ini tidak bersedia mencairkan anggaran kebun mencapai Rp43 miliar lebih pada PT GEP. Kasus kejahatan seksual masih menjadi berita utama Pekanbaru MX hari ini. Kali ini beritanya berjudul "Obok-Obok Kemaluan Bocah, Dibekuk". Dalam berita ini disebutkan AT (38) warga Kepenghuluan Raja Bejamu, Sinaboi ditangkap polisi karena diduga telah mengobok-obok kemaluan seorang bocah tetangganya dengan jari tangannya. Sementara Riau Pos hari ini memfokuskan beritanya pada peristiwa terbakarnya kilang minyak Dumai. Peristiwa ini telah menyebabkan kilang tersebut berhenti beroperasi lebih kurang 10 hari. Berita tersebut berjudul "Terbakar, Kilang Minyak Dumai Terhenti 10 Hari". Batalnya Rapat Paripurna DPRD Riau dengan agenda penyampaian RAPBD Perubahan Riau 2007 yang seharusnya digelar Jumat (28/9) menjadi berita utama Media Riau hari ini. Dalam berita berjudul "RAPBD Perubahan Batal Disampaikan" disebutkan pembatalan ini disebabkan sedikitnya waktu bagi Biro Keuangan untuk menyusun RAPBD Perubahan tersebut.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index