TERKAIT MUSIM STUBAN ANGGOTA DEWAN KE LUAR NEGERI DPRD Jatim Juga Dapat Kecaman Habis-Habisan Saat Jalan-Jalan ke Belanda

news1828PEKANBARU (RiauInfo) - Akhir-akhir ini berbagai kecaman berdatangan untuk memprotes rencana DPRD Riau melakukan studi banding ke luar negeri, yakni ke Italy, China, Jepang, Korea Selatan, dan Turki. Keinginan bertandang ke luar negeri sebenarnya tidak hanya dimiliki para anggota dewan di DPRD Riau saja. Berdasarkan Informasi yang dikumpulkan RiauInfo, Rabu (2/8) diketahui DPRD Jawa Timur (Jatim) pertengahan Juli lalu juga melakukan hal yang sama. Tapi alasannya bukan studi banding atau untuk membuka wawasan para anggota dewan, melainkan melakukan telaah tentang kepastian hari lahirnya provinsi Jatim. Pergi plesiran dengan dibungkus alasan yang kadang-kadang menimbulkan tanda tanya itu, jelas menimbulkan kecaman keras dari tokoh masyarakat Jatim. Seperti halnya yang terjadi di DPRD Riau, tokoh masyarakat Jatim juga menantang program jalan-jalan tersebut, karena akan menghabiskan uang rakyat saja. Tapi bagaikan pepatah "biar anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu", rombongan anggota DPRD Riau Jatim tetap berangkat ke Belanda sesuai rencana yang telah disusun. Tanpa menghiraukan sumpah serapah masyarakatnya, mereka tetap berlenggang berangkat dengan menggunakan uang rakyat. Dan apa yang dilakukannya selama di Belanda? Memang tidak jauh berbeda dengan dugaan masyarakat, mereka menghabiskan waktunya hanya untuk plesiran. Bahkan Nationaal Archief, tempat yang menjadi alasan mereka berkunjung ke Belanda, hanya dikunjungi beberapa menit saja. Ironisnya di Belanda mereka menginap di Park Hotel, Amsterdam, sebuah hotel mahal yang berada di jantung plesiran Amsterdam. Di sekitar hotel ini terdapat tempat-tempat menghamburkan uang, seperti Hard Rock Cafe, dan Holland Casino, tempat main judi paling tersohor di Belanda. Jika memang rombongan DPRD Jatim ini datang ke Belanda benar-benar bertujuan mencari data di Nationaal Archief, mereka tentunya akan memilih menginap di Den Haad. Tapi kenyataannya mereka memilih menginap di Amsterdam yang jaraknya sekitar 60 km dari tempat yang menjadi tujuan semula. Dan satu hal lagi yang benar-benar sangat mencegangkan, ternyata pihak Nationaal Archief tidak pernah sebelumnya diberitahukan bahwa akan adanya kunjungan dari DPRD Jatim. Mereka baru diberitahu beberapa jam sebelum anggota DPRD Jatim datang ke tempat itu. Makanya pihak Nationaal Archief belum sempat mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Dari kondisi ini sudah jelas, bahwa studi banding, studi kasus, atau apapun namanya, merupakan alasan saja untuk dapat memanfaatkan uang rakyat untuk plesiran ke luar negeri. Melihat masalah ini kini sudah mendapatkan sorotan tajam dari berbagai kalangan, maka sudah seharusnya DPRD Riau merasa malu jika tetap ngotot dengan rencana jalan-jalannya ke luar negeri itu.(Ad)


Foto Lainnya:

 

Berita Lainnya

Index