Tekanan Rendah di Samudera Hindia Pemicu Curah Hujan di Riau

PEKANBARU (RiauInfo) - Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru, hujan yang menguyur Pekanbaru dan sejumlah daerah lainnya di Riau disebabkan adanya tekanan rendah yang terjadi di Samudera Hindia yang kemudian terjadi pergerakan angin dari Australia.

Kebetulan tekanan rendah dari Samudera Hindia dan hembusan angin dari Australia pertemuannya berada tepat di atas Riau, terutama Riau bagian utara dan tengah. BMG meramalkan potensi hujan masih sangat tinggi dalam sepekan ke depan. Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru serta sejumlah daerah di Riau sejak sejak subuh dan berlangsung sampai saat ini masih gerimis, telah menyebabkan terhambatnya kegiatan rutin sebagian warga. Kondisi tersebut membuat banyak anak sekolah terhambat. Seperti beberapa sekolah di kawasan jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru, muridnya benyak terlambat dan ada yang tidak datang sama sekali. Demikian juga aktifitas umum di sejumlah pasar tak seramai biasa. Berdasarkan kondisi arah angin dan pergerakan awan, BMG Peknabaru memperkirakan kondisi curah hujan tinggi terus terjadi selama lima hari ke depan. "Selama lima hari ke depan berkemungkinan akan terus terjadi hujan. Potensi hujan lebih tinggi terjadi pada sore dan malam hari," ujar Kepala BMG Pekanbaru Blucer Doloksaribu kepada RiauInfo ketika dihubungi lewat telepon selulernya. Kondisi curah hujan tinggi ini, lanjut Blucer, merupakan pertanda musim hujan datang lebih cepat dari siklus normalnya. "Mestinya musih penghujan datang pada September, namun sekarang datang lebih awal. Artinya, secara musim belum penghujan, namun potensi hujan sangat tinggi," paparnya. Lebih lanjut Blucer menjelaskan, bahwa cuaca buruk selama sepekan ke depan yang melingkupi Riau diperkirakan sebatas hujan, tidak ada potensi angin atau badai lainnya. (Surya)
 

Berita Lainnya

Index