Tahun 2009, SMPN 1 Bengkalis Bertaraf Internasional

PEKANBARU (RiauInfo) – Prestasi cemerlang ditorehkan SMP Negeri (SMPN) 1 Bengkalis. Setelah sukses menyandang status Sekolah Standar Nasional (SSN) dalam beberapa tahun terakhir, SMP yang berlokasi di Jln Karimun Bengkalis ini, terus berbenah dan melakukan berbagai perubahan. Pasalnya, pada tahun 2009 mendatang, sekolah ini akan berubah status menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). 

Kepala SMPN 1 Bengkalis, Ahmad mengatakan sudah dua tahun SMPN 1 Bengkalis menyandang status SSN. ”Tahap pertama tahun 2007-2008 dan tahap kedua tahun 2008-2009,” kata Ahmad saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu. Meskipun demikian, hal itu tidak membuat para guru sekolah ini berpuas diri. Sebaliknya, mereka terus berbenah dan melengkapi berbagai fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Kualitas lulusan dan mutu gurunya, terus ditingkatkan. Hasilnya, tidak sia-siah. Setelah dilakukan verifikasi oleh tim dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Departemen Pendidikan Nasional pada bulan Juli 2008 lalu, kata Ahmad, pada tahun 2009-2010 mendatang, SMPN 1 Bengkalis statusnya meningkat dari SSN menjadi RSBI. “Alhamdulillah, kami keluarga besar SMPN 1 Bengkalis sama sekali tidak menyangka,” katanya. Dikatakannya, apa yang diraih sekolah tersebut, bukan hanya miliki keluarga besar SMPN 1 Bengkalis. Tapi juga keberhasilan seluruh masyarakat kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini. Menyosong perubahan status menjadi RSBI, kata Ahmad, pihak sekolah terus melakukan berbagai hal. Sebagai penangungjawab program, kata Ahmad, dirinya bersama Komite Sekolah sudah mendapat pelatihan di Provinsi Yokyakarta pada 23 Agustus lalu. Adapun materi yang diterima dalam pelatihan itu, katanya, memang berkaitan dengan perubahan status tersebut. Terutama berkenaan dengan berbagai persiapan yang harus dilakukan menjelang sekolah ini benar-benar sudah menyandang status RSBI. Dikatakannya, setidaknya ada tiga program penting yang dilakukan dalam rangka mengaktualisasikan RSBI di sekolah yang dipimpinnya itu. Pertama, melakukan sosialisasi ke Sekolah Dasar (SD), lingkungan sekolah, pemerintah dan masyarakat. “Secara bertahap pihak sekolah sudah melakukan hal itu. Hal ini dilakukan, karena sosialisasi menjadi bagian terpenting dalam program sekolah RSBI ini. Terutama kepada masyarakat dan pemerintah,” katanya. Kedua, berhubungan dengan persiapan penerimaan siswa baru (PSB). Kata Ahmad, penerimaan siswa baru berbeda dari penerimaan siswa biasanya. Siswa harus mengikuti beberapa tahapan ujian. ”Antara lain, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika dan praktek Komputer. Semua pelajaran yang diujikan itu, mesti memperoleh nilai 7,5. Jika kurang dari itu, tidak dapat diterima," tegasnya. Adapun program ketiga, keempat guru bidang mata pelajaran tersebut, terlebih dahulu harus mengikuti pelatihan. ”Insya Allah, pelatihan ini bakal dilaksanakan pada Januari 2009 mendatang dengan instruktur dari Pekanbaru,” jelas Ahmad. Ditambahkannya, untuk persiapan pelaksanaan RSBI ini, pihak sekolah memperoleh bantuan dana dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 50 juta. Dana inilah yang akan dipergunakan pihak sekolah untuk kegiatan sosialisasi, PSB serta pelatihan guru tersebut. Mengenai langkah yang sudah diwujudkan, kata Achmad, untuk tahap pertama pihaknya baru menyiapkan tiga lokal untuk siswa RSBI. Lokal yang disiapkan bagi siswa RSBI ini, tidak sama dengan lokal bagi siswa SSN. Apalagi dengan lokal siswa sekolah biasa. Lokal tersebut nantinya didukung berbagai fasilitas yang lengkap dan berstandar internasional. ”Misalnya, layar monitor, televisi, pendingin ruangan (AC) serta berbagai kelengkapan lainnya. Di setiap kelas, juga dipersiapkan komputer untuk masing-masing siswa. Satu siswa satu unit komputer. Hal inilah yang perlu dan tengah disosialisasikan dan dibicarakan lebih lanjut dengan masyarakat dan Pemkab Bengkalis,” kata Ahmad.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index