Syamsurizal Dipercaya Sebagai Duta Sepak Takraw Dunia

news912BENGKALIS (RiauInfo) - Tak banyak yang tahu. Di luar jabatan sebagai Bupati Bengkalis, H Syamsurizal kembali mendapat kepercayaan besar bertaraf internasional. Setelah dipercaya menjadi Vice President ASTAF (Asian Sepak Takraw Federation) dan Vice Presiden ISTAF(International Sepak Takraw Federation), bupati yang bergelar Sri Makhota Sempurna Negeri ini, oleh ISTAF dipercaya menjadi duta sepak takraw dunia. Penunjukkan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) sebagai Chief Sport of Development Sepak Takraw Internasional itu, dilakukan ISTAF dalam sebuah kesempatan di Jakarta, sekitar sebulan lalu. Tepat 9 April 2007 silam. Sebagai duta besar, menurut pria kelahiran Selatpanjang Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Bengkalis ini, tugas utama yang diembannya, adalah mempercepat perkembangan sepak takraw ke seluruh dunia. Memang dan sebagaimana juga diakui suami Ny Hj Fauziah Siregar ini, tanggungjawab yang diamanatkan di pundaknya ini, bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan. Sebab, selain jelas bakal memerlukan kerja keras dan akan menguras energi yang tidak sedikit. Namun demikian, dirinya tetap memiliki keyakinan mampu ‘menduniakan’ olahraga asal Indonesia ini ke manca negara. Dan, mensejajarkan sepak takraw dengan cabang-cabang olahraga lainnya yang saat ini memang sudah ‘mendunia’. “Insya Allah,” ujar Syamsurizal kepada sejumlah wartawan dikediaman resmi Bupati Bengkalis, Wisma Daerah Sri Mahkota, belum lama ini. Kepercayaan yang diberikan badan sepaktakraw dunia itu, bukan tanpa pertimbangan. Diberikannya kepercayaan itu, tidak terlepas dari tingginya komitmen Syamsurizal dalam mengembangkan olahraga yang menggunakan bola dari rotan ini. Baik itu di tanah air maupun di luar negeri. Hal ini diantaranya dapat dilihat dari visi Syasmurizal sebagai Ketua PB PSTI. Yaitu, ingin menjadikan sepak takraw sebagai olahraga rakyat dengan prestasi dunia. Kemudian, meskipun bukan sendirian dan tidak mau mengakuinya, salah satu prestasi yang ditorehkan Syamsurizal sebagai Ketua PB PSTI, adalah keberhasilannya mementaskan sepak takraw di pesta olahraga terbesar se Asia . Di Asian Games Doha, Qatar, tahun 2006 lalu. Sebab, di Qatar inilah, untuk kali pertama sepak takraw secara resmi dipertandingkan. Sedangkan empat tahun sebelumnya, di Asian Games Busam , Korea Selatan, tahun 2002, cabang ini baru tampil dalam pertandingan eksebisi. “Keberhasilan itu merupakan kerja bersama dengan Thailand , Malaysia , dan negara-negara Asia Tenggara lainnya,” ujarnya, merendah. Selanjutnya, setelah sukses mementaskan sepaktakraw di Asian Games, tugas yang harus diperjuangkan PB PSTI, khususnya Syamsurizal sebagai duta besar sepak takraw, adalah bagaimana mengantarkan sepaktakraw masuk ke Olimpiade 2012. “Di Olimpiade Beijing 2008, sepaktakraw memang sudah dipertandingkan. Tapi baru sebatas eksibisi. Kita akan berupaya agar sepaktakraw dipertandingkan secara resmi di Olimpiade 2012. Tidak hanya sebagai pertandingan eksibisi,” ujarnya. Untuk mencapai cita-cita tersebut, diakui Syamsurizal, memang tidak segampang membalikkan telapak tangan. Selain kerja keras dan kebersamaan, juga perlu komitmen yang tinggi dari para pengurus sepak takraw dari negara-negara lain agar olahraga ini dapat berkembang dengan pesat ke seluruh dunia. Sekarang ini, katanya, baru 45 negara yang memiliki pengurus sepak takraw. Jumlah tersebut masih belum memenuhi kuota bila dibandingkan dengan persyaratan minimal agar dapat ditam-pilkan di pesta olahraga sejagat itu. “Sebab, sebuah cabang olahraga baru bisa dipertan¬dingkan di pesta olahraga sedunia itu, apabila pesertanya sudah mencapi 60 negara,” katanya. Meski demikian, Syamsurizal optimis sepak takraw bisa masuk olimpiade pada 2012 mendatang. Itu didasari pesatnya perkembangan sepak takraw. “Saat ini perkembang olahraga ini tidak hanya terpusat di Asia , tapi juga sudah menjalar ke benua Eropa. Bahkan dalam beberapa kali kejuaraan internasional, negera-negara di Eropa juga sudah mengirimkan wakilnya, seperti Kanada, Inggris, dan beberapa negara lainnya,” imbuhnya. Untuk itu dan kembali kepada kepercayaan yang diberikan ISTAF kepada Syamsurizal sebagai duta besar sepak takraw dunia, maka tugas yang diberikan kepada Ketua PB PSTI itu, adalah bagaimana mengembangkan sepak takraw di lima benua, Asia, Australia , Afrika, Eropa, dan Amerika. “Alhamdulillah, untuk kawasan Eropa, Asia, dan Australia sudah berkembang. Sekarang, tinggal Amerika, dan Afrika yang sedang diusahakan,’’ ungkap mantan Kadispenda Provinsi Riau dan Kabupaten Bengkalis ini, seraya mengatakan pada 23-28 Juni mendatang, di Kota Bengkalis bakal digelar 1st Asean Sepak Takraw Championship. Atau, kejuaraan sepak takraw se-Asia Tenggara.
 

Berita Lainnya

Index