Sulaiman: Usia 0-6 Tahun, Masa Emas Pertumbuhan Anak

BENGKALIS (RiauInfo) - Sekretaris Daerah Bengkalis, H Sulaiman Zakaria, mengatakan, usia 0-6 tahun merupakan masa emas bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Selain gizi yang cukup, beraneka ragam stimulus atau rangsangan yang diberikan pada masa itu, akan meningkatkan daya pikir dan kreativitas seorang anak. 
“Oleh sebab itu, pendidikan yang diberikan pada anak usia dini ini, bukan saja sangat penting bagi perkembangan kemampuan dasar anak untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya, tetapi juga turut dan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam mempercepat keberhasilan peningkatan kualitas sumber daya manusia.” Diwakili Asisten I Sekretaris Daerah H Burhanuddin, penjelasan itu Sulaiman selaku Pembina Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOP-TKI) Kabupaten Bengkalis. Hal itu disampaikannya, ketika membuka Konferensi Cabang (Konfercab) III GOP-TKI Kabupaten Bengkalis di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Selasa (27/2) kemarin. Selain itu, tambah Sulaiman, usia dini, khususnya pada usia 0-5 tahun atau di bawah lima tahun (Balita), juga merupakan kurun waktu yang sangat menentukan bagi pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. “Usia 0-5 tahun ini juga merupakan usia penting bagi pengembangan intelegensi permanen diri seorang anak. oleh sebab itu, di negara-negara maju, pembangunan pendidikan untuk anak usia dini (PAUD) ini mendapat perhatian yang sangat serius serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia,” paparnya. Pada kesempatan, Sulaiman juga juga mengingatkan, bahwa setiap orang tua dapat menjadikan anaknya seorang anak yang cerdas dan kreatif. Semua orang tua dapat melakukannya, jika para orag tua mau mengutamakan kebutuhan dan kepentingan sang anak. “Berkenaan dengan upaya untuk membentuk kecerdasan seorang anak, selain terpenuhinya kebutuhan fisik-biologis, terutama kebutuhan gizi yang baik sejak dalam kandungan serta kasih sayang yang dapat memberikan rasa aman, terlindungi, dihargai dan diperhatikan, maka hal lain yang harus dilakukan adalah dengan memberikan stimulasi sedini mungkin sejak dalam kandungan serta pada masa keemasan tumbuh kembang sang anak,” pesannya. Adapun yang dimaksud stimulasi dini, kata Sulaiman, adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir yang dilakukan setiap hari untuk merangsang semua sistem panca indera. Dan, sebagai bentuk pendidikan, stimulasi dimaksud sebaiknya diberikan sejak janin berusia 6 bulan bulan dalam kandungan. “Kemudian, guna membentuk anak yang kreatif, orang tua harus dapat memberi contoh tanpa memaksa, memberi keberanian atau tantangan untuk anak berkreasi. memberikan penghargaan dan pujian atas keberhasilan dan perilaku yang baik. Memberikan koreksi dan bukan dalam bentuk ancaman atau hukuman bila anak melakukan kesalahan,” imbuhnya lagi. Terkait dengan pentingnya PAUD ini, baik itu yang dilakukan melalui secara formal, non formal atau cara yang lainnya, Sulaiman mengajak seluruh pengurus dan anggota GOP-TKI serta seluruh pelaku PAUD di daerah ini untuk dapat mengkaji, menelaah dan mencarikan jalan keluar yang terbaik, khususnya terhadap berbagai permasalahan yang menyebabkan PAUD, pada sebagian besar masyarakat kita belum mendapat perhatian yang serius. Hal itu diharapkan Sulaiman, karena menurutnya, dalam kenyataannya, dengan berbagai faktor penyebab, sebagian besar masyarakat, terutama orang tua belum begitu memahami akan potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak pada usia yang sangat menentukan tumbuh kembang seorang anak tersebut. “Sebagai contoh, masih terbatasnya pengetahuan dan informasi yang dimiliki orang tua yang menyebabkan potensi yang dimiliki anak tidak dapat berkembang dengan baik sebagaimana yang semestinya,” ujar Sulaiman dihadapan sekitar 60 orang peserta Konfercab dari seluruh kecamatan di daerah ini. Selanjutnya, Sulaiman juga berharap, agar GOP-TKI dapat memfasilitasi agar lembaga PAUD ini, khususnya taman kanak-kanak, paling tidak untuk lima tahun ke depan, terdapat di setiap desa/kelurahan di Kabupaten Bengkalis. “Sehingga dengan demikian nantinya seluruh anak-anak di daerah ini, khususnya di usia 4-6 tahun dapat mengikuti pendidikan untuk anak usia dini di taman kanak-kanak,” harapnya, seraya mengatakan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, akan memberikan dukungan sepenuhnya. Di kesempatan yang sama, selaku penasehat GOP-TKI Kabupaten Bengkalis, Ny Fauziah Syamsurizal juga mengatakan bahwa kesuksesan pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan berbangsa yang berbasis moral dan akhlak mulia, sangat tergantung pada penyelenggaraan PAUD. “Semua ini menunjukan betapa pentingnya PAUD ini sebagai pendidikan yang berhubungan dengan moralitas,” terang istri bupati Bengkalis ini. “Sebagai wadah pemersatu organisasi penyelenggara PAUD, GOP-TKI memiliki peran yang sangat penting dalam membina generasi muda,” katanya. Selain Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga H Hasraf Saily dan Kadis Kesejahteraan Sosial H Zakri Abdullah, terlihat hadir dalam pembukaan Konfercab tersebut antara lain, Ketua Gabungan Organisasi Wanita Ny Hj Hera Riza Pahlefi, para pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GOP-TKI Kabupaten Bengkalis serta pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GOP-TKI Riau. ***
 

Berita Lainnya

Index