SMAN 1 Pekanbaru Kini Punya "Warung Jujur"

Dalam paparannya, Wakajati yang membacakan sambutan dari Kajati Riau mengharapkan kepada siswa untuk menyadari betapa korupsi saat ini sudah menjadi darah daging di pemikiran rakyat Indonesia. Hal ini harus dibasmi hingga ke akar-akarnya agar Indonesia bisa keluar dari berbagai krisis. 'Warung jujur' ini adalah pilot proyek Kejaksaan Riau untuk membangun image positip terhadap generasi muda sedari dini. Bahkan kata Wakajati, ke depan akan terus dilakukan pemantauan secara rutin untuk mengecek sejauh mana program ini berjalan. Sedangkan untuk segala mekanisme diserahkan ke SMAN tersebut. Lebih lanjut, dihadapan para undangan lainnya seperti Walikota Pekanbaru Herman Abdullah, Kadisdikpora, Asisten Intelejen Kejaksaan Tinggi, Arnold mengibaratkan siswa yang sedang memilih dua pilihan, bersikap jujur dalam mengambil sesuatu kemudian membayar, atau mengambil sesuatu secara diam-diam tanpa membayar. Jika pilihan pertama yang diminati, maka akan secara perlahan akan habislah barang yang tersedia. Tapi jika pilihan kedua yang menjadi paporit bagi siswa, maka akan berkembanglah suatu usahan tersebut. Beginilah kata Arnold jika diibaratkan ke sebuah negeri, dimana para manusianya banyak yang memilih pilihan pertama dari pada yang kedua. Akibatnya, semua akan habis karena korupsi. Sementara Walikota Pekanbaru Herman Abdullah yang berkesempatan memberi kata sambutan mengharapkan kepada siswa SMAN I, dapat memmahami dan menyadari akan keberadaan 'warung jujur' ini. Selain itu, juga memotivasi para siswa agar menerapkan sifat jujur secara dini, sehingga kedepan akan mampu melahirkan generasi yang tidak koruptor. Sedangkan Kepala Sekolah SMAN I Chaidir mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung akan program ini. Diharapkannya, siswa SMAN benar-benar mampu mengambil hikmah dari semua ini. (muchtiar)