SKKMigas-Chevron Dukung Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga di Rumbai

PEKANBARU (RiauInfo) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron) mendukung pemberdayaan usaha kecil menengah melalui pelaksanaan pelatihan menjahit bagi ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan melalui kerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Pelita Riau (PKBM Pelita Riau).
Mering Ngo, Pjs. Manager - Policy, Government, and Public Affairs Chevron untuk wilayah Rumbai, mengatakan, program pelatihan menjahit tersebut sejalan dengan kebijakan investasi sosial Chevron. "Dalam beberapa tahun terakhir, kita semakin memperkecil dukungan terhadap kegiatan yang bersifat jangka pendek. Fokus dukungan kita arahkan kepada kegiatan yang bersifat memberdayakan masyarakat, terutama usaha kecil menengah, karena akan memberikan manfaat yang lebih besar buat masyarakat," ujarnya dalam acara pembukaan pelatihan menjahit yang diselenggarakan di kantor PKBM Pelita Riau di Limbungan Baru, Rumbai Pesisir, Selasa (30/4). Mering menambahkan bahwa usaha kecil menengah menjadi fokus utama karena usaha pada skala ini mengalami banyak kesulitan sehingga memerlukan dukungan. "Kami harapkan pelatihan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujarnya. Pelatihan menjahit yang dilaksanakan oleh PKBM Pelita Riau ini diberikan secara cuma-cuma kepada ibu-ibu rumah tangga di dua kecamatan tersebut. "Kegiatan ini cukup diminati masyarakat. Saat ini jumlah peserta pelatihan mencapai 50 orang," ujar Adimir, ketua PKBM Pelita Riau. Dengan mengandalkan 25 mesin jahit, pelatihan ini diberikan setiap pukul dua siang sampai pukul lima sore dari hari Senin sampai Jumat. Peserta pelatihan mendapatkan bimbingan dari penjahit yang sudah berpengalaman. “Alhamdulillah, saya mulai bisa,” ujar Anggriana, salah satu peserta pelatinan ini sambil tersenyum puas menyaksikan baju kurung khas Melayu yang sedang dikerjakannya. Meskipun baru mengikuti pelatihan menjahit selama sekitar dua bulan, tetapi wanita berkerudung ini sudah mahir membuat kemeja untuk seragam sekolah. “Rencananya saya mau buka usaha jahitan di rumah,” ujarnya. Peserta lain, Rahma Riniwati, yang baru mulai belajar menjahit seminggu yang lalu menuturkan bahwa ia baru bisa bikin pola. Karena baru belajar, Rahma tidak pasang banyak target mengenai keterampilan menjahitnya. “Minimal bisa jahit baju buat suami dan anak-anak,” ujarnya. Sebelumnya, SKKMigas - Chevron juga memberikan bantuan serupa kepada 40 remaja putus sekolah dari tujuh kecamatan di kabupaten Bengkalis. Mereka mendapatkan pelatihan otomotif dan menjahit yang diadakan di Politeknik Caltex Riau selama 1 - 1.5 bulan. Program pelatihan kewirausahaan yang sudah masuk tahun kedua ini merupakan program kerjasama Pemkab Bengkalis dan SKK Migas-Chevron. Diharapkan program ini dapat mengurangi angka penganguran sekaligus membuka lapangan kerja dan membantu ekonomi keluarga yang kurang mampu.(zas/rls)

Berita Lainnya

Index