Setelah Sawit, Harga Karet Juga Ambruk

PEKANBARU (RiauInfo) - Belum lagi para petani sawit di Riau berhenti menjerit, kini para petani karet juga melakukan hal sama. Ini menyusul semakin ambruknya harga karet di tingkat petani. Bila biasanya harga karet bisa mencapai Rp13 ribu, kini hanya diharga Rp 5.000.

Ambruknya harga karet ini mulai terjadi sejak bulan Ramadhan lalu. Waktu itu harga karet berangsur-angsur turun sehingga pada awal Ramadhan harganya Rp 11 ribu per kilogram. Setelah itu harganya terus saja ambruk hingga akhirnya kini tinggal Rp 5.000 saja. Amiruddin salah seorang petani karet di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis mengatakan turunnya harga karet ini dilakukan para agen pengumpul dengan alasan harganya di pasar dunia juga merosot menyusul merosotnya perekonomian dunia. "Makanya para pedagang pengumpul itu hanya mematok harga Rp 5.000 perkilogram," ungkapnya. Para petani karet tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi itu, karena selama ini harga karet memang dipatok sepihak oleh para agen pengumpul itu. "Kita mau tak mau terpaksa menjual kepada mereka, karena hanya merekalah yang menampung karet yang kita produksi," tambahnya. Dia mengatakan sebenarnya turun naiknya harga karet ini sudah lumrah dihadapi para petani karet di Bantan. Namun untuk turun serendah dan sederastis sekarang baru kali ini terjadi. "Makanya kami benar-benar panik menghadapi kondisi harga karet sekarang ini," jelasnya lagi.(Ad)


Berita Lainnya

Index