Setelah Dihujat, Dimaki dan Didemo, Malaysia Akhirnya Minta Maaf

PEKANBARU (RiauInfo) - Sikap kukuh Malaysia untuk 'mencueki' sikap brutal aparatnya yang telah mempelasah pelatih karate Indonesia, akhirnya kendur juga. Setelah sejumlah mahasiswa dan perguruan karateka Indonesia mengecam dan menghujat serta mendemo Kedubes Malaysia, akhirnya PM Malaysia Badawi secara resmi minta maaf ke Indonesia atas kejadian itu.

Berita permintaan maaf Malaysia itu menjadi berita utama sejumlah harian terbitan di Pekanbaru, diantaranya Tribun Pekanbaru, Riau Pos, Riau Mandiri, dan Metro Riau. Tribun Pekanbaru dalam berita berjudul "PM Badawi Telepon SBY" menyebutkan bahwa kemaren Badawi sudah menghubungi SBY untuk menyampaikan permohonan maaf atas perilaku aparatnya itu. Riau Pos dengan berita berjudul "PM dan Polisi Malaysia Minta Maaf" menyebutkan selain permintaan maaf berasal dari Badawi, kemaren Kepala Kepolisian Diraja Malaysia telah menulis surat kepada Donald Luther, pelatih karate Indonesia itu, isinya menjelaskan langkah-langkah yang tengah diambil pemerintah Malaysia sehubungan kasus penganiayaan itu. Berita yang sama juga jadi berita utama Riau Mandiri dengan judul "Malaysia Akhirnya Minta Maaf". Harian ini menyebutkan, setelah menerima permintaan maaf itu, Presiden SBY minta semua pihak tetap bersikap tenang dan tidak terancing emosi dalam kasus ini. Metro Riau juga mengangkat berita yang sama sebagai headlinenya hari ini berjudul "Akhirnya, Malaysia Minta Maaf". Dalam beritanya harian ini menyebutkan bahwa permintaan maaf dari PM Madawi itu diterima SBY malam sekitar pukul 20.00 Wib. Hal itu disampaikan Juru Biacara Kepresidenan Dino Patti Djalal dalam jumpa pers di Istana Tambak Siring, Bali. Sementara itu Rakyat Riau hari ini menyoroti hasil kerja Gubernur Riau Rusli Zainal yang menurut penilaian Pengamat Ekonomi DR Detri Karya lebih baik. Dalam berita berjudul "Hasil Kerja Rusli Lebih Baik", harian ini mengatakan program K2I yang diusung Rusli Zainal lebih baik ketimbang program Lima Pilar Pembangunan yang diusung Saleh Djasit saat menjabat Gubri. Aksi penduduki lahan warga yang dilakukan oleh security PT RAPP Forestry Resort Sungai Mandau, Kabupaten Kampar menjadi berita utama Riau Tribune hari ini. Dalam berita berjudul "Kerahkan Ratusan Security, RAPP Duduki Lahan Warga" harian ini menyebutkan akibat pendudukan itu, pembangunan kebun sawit seluas 450 hektar dengan pola KKPA oleh KUD Kelantan Jaya menjadi terhenti. Sedangkan Pekanbaru Pos lebih menfokuskan perhatiannya kepada kasus ditangkapnya mobil dinas plat yang dijadikan sebagai mobil travel gelap. Hal ini terungkap dalam razia angkutan penumpang dan barang yang digelar Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dan Poltabes Pekanbaru, Rabu malam lalu. Berita itu berjudu "Mobil Dinas Disewakan". Media Riau hari ini menjadikan berita upaya Pemrprov Riau untuk mendapatkan anggaran Rp24 Triliun dari APBN sebagai berita utamanya. Dalam berita berjudul "Pemprov Genjot Usulan APBN Rp 24 T" disebutkan berbagai lobi saat ini sedang dilakukan Pemprov Riau untuk mendapatkan APBN sebear itu. Ditemukannya sesosok mayat peremuan oleh seorang pemulung bernama Irin (18) di Sungai Sail menjadi berita utama Pekanbaru MX hari ini. Dalam berita berjudul "Bayi Dibuang di Sungai Sail" disebutkan ada dugaan bayi yang diperkirakan berumur enam bulan tersebut hasil aborsi.(Ad)


Berita Lainnya

Index