September, Inflasi Meningkat di Kisaran 0,24 - 0,32 Persen

PEKANBARU (RiauInfo) - Perkembangan harga beberapa komoditas bulan September 2013 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, BPS Kota Pekanbaru, dan BPS Kota Dumai di beberapa pasar tradisional dan pasar modern/swalayan September ini terjadi inflasi di Kota Pekanbaru sebesar 0,24 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 143,15. Inflasi juga terjadi di Kota Dumai sebesar 0,32 persen, dengan IHK sebesar 147,48. Secara kumulatif dari Januari hingga September 2013, laju inflasi Kota Pekanbaru sebesar 7,08 persen dan Dumai 6,65 persen. Adapun tingkat inflasi year on year (inflasi September 2013 terhadap September 2012) Kota Pekanbaru sebesar 7,79 persen dan Dumai 7,53 persen. Inflasi di Pekanbaru terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada kelompok pendidikan (7,78%), kelompok makanan jadi (2,54%), kelompok sandang (1,37%), kelompok perumahan (0,49%) dan kelompok kesehatan (0,20%). Adapun kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan (3,44%) dan Transport (0,16%). Untuk Kota Dumai sendiri, inflasi terjadi karena peningkatan indeks pada kelompok transport (1,29%), kelompok sandang (1,19%), kelompok makanan jadi (0,84%), pendidikan (0,72%), perumahan (0,45%) dan kesehatan (0,04%), dimana kelompok yang mengalami deflasi ialah kelompok bahan makanan (0,89%). Dari rilis resmi BPS Riau 1 Oktober 2013 dapat dilihat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di Pekanbaru antara lain; daging ayam ras, rekreasi, biaya SLTA, ketupat/lontong sayur, nasi, emas perhiasan, rokok kretek filter, biaya perguruan tinggi dan minyak goreng. Sedangkan untuk Kota Dumai, komoditas yang menyumbang inflasi antara lain; angkutan udara, daging ayam ras, emas perhiasan, tahu mentah, gula pasir, nasi, udang basah, minyak goreng, tempe, jeruk, dan tarif air minum. Perbandingan Inflasi Inflasi umum bulanan baik Kota Pekanbaru dan Dumai dari Bulan September 2012 sampai dengan Bulan Agustus 2013 memiliki trend perubahan yang tak jauh berbeda dengan inflasi nasional. Tingkat inflasi secara nasional yang cukup tinggi pada Juli 2013 juga terjadi di Pekanbaru dan Dumai, meski kenaikan keduanya tidak setajam kenaikan inflasi nasional. Jika dilihat dari tingkat inflasi year on year dalam lima tahun terakhir, inflasi Kota Pekanbaru pada September 2013 ini lebih tinggi dibanding bulan yang sama tahun 2010 dan 2012. Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak dan tarif listrik sangat mempengaruhi tingginya inflasi hingga bulan September 2013. Secara nasional, dari 66 kota yang menghitung IHK pada bulan September 2013, sebagian besar mengalami deflasi (53 kota) dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 4,28 persen, diikuti Gorontalo (3,43%), Manokwari (2,97%), dan Ternate (2,39%). Untuk wilayah lain di Sumatera sendiri, dari 16 kota yang melakukan penghitungan IHK, 9 kota mengalami inflasi, dan 7 kota mengalami deflasi. Kota Tanjung Pinang menjadi kota dengan inflasi tertinggi yakni 1,70 persen, diikuti Pematang Siantar (0,73%), dan Batam (1,53%). Kota Padang menjadi kota di Sumatera dengan inflasi terendah yakni 0,05 persen, sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi yakni Sibolga sebesar 0,99 persen. Dengan demikian, berdasarkan urutan inflasi nasional, inflasi di Pekanbaru berada di urutan ke 7 dan Dumai urutan ke 6, sedangkan dari seluruh kota IHK di Sumatera, Kota Pekanbaru menempati urutan 6 dan Dumai urutan 5. (rgi/af)

Berita Lainnya

Index