Seluruh Kepala SKPD di Bengkalis Diwajibkan Buat Resume Pidato Presiden

PEKANBARU (RiauInfo) - Menindaklanjuti pidato Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Rabu (30/4) malam lalu, Bupati Bengkalis H Syamsurizal mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini untuk bersatu padu, bahu membahu, bekerja keras serta mendukung setiap upaya pemerintah dalam mengatasi dampak krisis energi dan pangan yang terjadi saat ini.

Dikatakan Syamsurizal, saat ini dunia mengalami dua krisis baru. Pertama krisis energi dan kedua adalah krisis pangan. Menurutnya, sesuai prediksi pakar ekonomi, akan terjadi resesi ekonomi atau perlambatan ekonomi dunia yang diawali dengan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat. "Sekarang ini, hal itu dampaknya sudah mulai dirasakan, termasuk oleh negara Indonesia. Dampak tersebut, diantaranya, sejak beberapa bulan lalu terjadi harga pangan," terang Syamsurizal seperti disampaikan Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri di kediamannya, Kamis (1/5) pagi kemarin. Terkait dengan kenaikan harga pangan tersebut, Syamsurizal mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dengan kebijakan stabilisasi harga dengan tujuan agar harga tidak terus naik. Namun demikian, sambung Syamsurizal, apa yang dilakukan pemerintah tersebut, hanya merupakan solusi jangka pendek. Sedangkan untuk solusi jangka panjang dan menengah, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Sehubungan dengan itu, mengajak seluruh lapisan masyarakat di daerah ini, terutama petani, agar dapat memanfaatkan lahan yang belum diolah, dapat digarap secara maksimal untuk meningkatkan produksi pangan. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan pangan di daerah ini. Sedangkan di bidang energi, Syamsurizal meminta seluruh lapisan masyarakat di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk melakukan hemat energi. "Gunakan energi sehemat mungkin. Kurangi penggunaan energi yang memang dirakan tidak begitu diperlukan. Misalnya, penggunaan listrik dan pendingin udara," ajaknya. Dikatakannya, penghematan energi dimaksud sebagai salah satu bentuk dukungan nyata masyarakat dalam mengurangi beban yang mesti ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akibat meningkatnya harga minyak dunia. Terkait dengan itu, khusus untuk seluruh kantor dan instansi pemerintah di lingkup Pemkab Bengkalis, Syamsurizal mengatakan sudah menginstruksikan untuk melakukan penghematan termasuk membatasi pemakaian kendaraan bermotor. "Pada semua instansi pemerintah di daerah ini, saya sudah menginstruksikan agar melakukan efisiensi dalam penggunaan bahan bakar kendaraan dinas dan pribadi dan penggunaa listrik. Termasuk pendingin udara," kata Syamsurizal. Ditambahkan bupati bergelar Sri Mahkota Sempurna Negeri ini, bila semua pihak mau bekerja sama untuk menghadapi masalah energi yang dihadapi saat ini, bangsa Indonesia akan dapat melalui masa-masa yang sulit seperti saat ini. "Dalam situasi seperti ini, sejalan dengan usaha yang dilakukan pemerintah untuk mencari solusi yang tepat mengatasi masalah ini, seluruh lapisan masyarakat di daerah ini harus merasa senasib sepenanggungan. Harus lebih kompak dan ikut berpartisipasi aktif," ajaknya lagi. Sementara itu, ketika ditanya tentang upaya yang dilakukan Pemkab Bengkalis untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya beras, di daerah ini, Syamsurizal mengatakan, terus melakukan upaya untuk itu. Untuk tahun 2008 ini misalnya, melalui Dinas Kimpraswil, Pemkab Bengkalis menganggarkan dana sekitar Rp 105 milyar untuk pembuatan sistem pengairan teknis di kawasan sentra produksi Sepotong di Kecamatan Siak Kecil. Begitu juga dengan berbagai upaya lainnya. "Selain memberikan bantuan pringkatan produksi kepada para petani, kita juga terus melakukan pencetakan sawah baru. Yang terakhir, saat ini sejumlah lahan tidur di berbagai kecamatan tengah diinventarisir guna dijadikan lahan persawahan. Tahun 2008 ini, melalui APBD Bengkalis kita mencetak 350 hektar swah baru," terang Syamsurizal seraya mengajak petani tidak mengalihkan fungsi lahan persawahan. Seperti untuk perkebunan kelapa sawit. Terkait dengan pidato presiden itu, melalui Sekretaris Daerah H Sulaiman Zakaria, Bupati Bengkalis juga menginstruksikan seluruh pejabat dan pegawai negeri sipil di jajaran Pemkab Bengkalis agar mendengarkannya secara langsung. Selanjutnya, mereka ditugaskan agar mensosialisasikannya kepada masyarakat di daerah ini. "Benar. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Dinas, Badan, Kantor, Camat dan Bagian di lingkup Sekretariat Daerah, diwajibkan membuat resume (ringkasan) isi pidato presiden itu. Resume itu, selian secara tertulis harus dilaporkan pada Bupati Bengkalis, juga mesti disosialisasikan kepada masyarakat. Khususnya kepada seluruh pegawai di masing-masing SKPD dan keluarganya masing-masing," ujar Kepala Bappeda H Eldy Ramli dan Kepala Bagian Perlengkapan Fakhruddin yang dihubungi secara terpisah melalui telepon selulernya.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index