Sekolah Dilarang Pungut Biaya, Pelajar Harus Siapkan Diri

PEKANBARU (RiauInfo) - Pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2008 direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak begitu lama lagi. Sehubungan dengan itu, karena pelaksanaan ujian tersebut biayanya ditanggung APBD dan APBN, Bupati Bengkalis diwakili Sekretaris Daerah H Sulaiman Zakaria mengingatkan agar pihak sekolah tidak memungut biaya apapun.

“Tidak boleh ada pungutan, meskipun hanya satu rupiah. Kalau ada sekolah yang melakukannya, akan kita tindak tegas,” tegas Sulaiman didampingi Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Sya’ari. Kepada sejumlah wartawan hal itu disampaikan Sulaiman usai mengikuti senam kesegaran jasmani di pantai pasir Bandar Sri Laksamana. Untuk itu, Sulaiman minta para orang tua siswa maupun masyarakat dapat melaporkan bila ada sekolah yang melakukan pungutan untuk pelaksanaan UN. ”Bagi masyarakat atau orang tua siswa yang mengetahui adanya pungutan oleh pihak sekolah untuk UN, segera laporan ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora),” harap Sulaiman didampingi Kadis Dikpora Sya’ari dan Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri. Dikatakan orang nomor satu di jajaran Pegawai Negeri Sipil di Pemkab Bengkalis, sejauh ini memang belum ada laporan tentang adanya sekolah yang melakukan hal itu. ”Setakat ini belum ada. Kita berharap tidak ada sekolah yang melakukannya, karena biaya untuk UN itu ditanggung pemerintah. Baik itu melalui APBN maupun APBD,” imbuhnya. Pada bagian lain, terkait dengan semakin dekatnya pelaksanaan UN, Sulaiman meminta agar pihak sekolah, orang tua siswa dan seluruh siswa yang akan mengikuti ujian akhir itu untuk dapat mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. ”Hanya dengan persiapan yang baik, hasil yang baik itu akan lebih mudah dicapai,” pesannya. Adapun harapan Sulaiman kepada pihak sekolah, lebih mengintensifkan lagi kegiatan bimbingan belajar dan try out (uji coba) dalam mengerjakan soal-soal latihan. ”Khususnya bentuk soal-soal yang kemungkinan besar bakal diujikan dalam dalam UN nanti,” ujarnya. Sedangkan kepada orang tua siswa, Sulaiman meminta untuk dapat mengawasi kegiatan belajar putra-putrinya di rumah. ”Karena waktu pelaksanaan UN semakin dekat, para orang tua juga diharapkan dapat memantau proses belajar anak-anak mereka di rumah. Suruh adan awasi mereka agar lebih giat belajar,” pintanya. Sedangkan kepada seluruh para pelajar di daerah ini yang akan mengikuti UN, mantan Kakan Sosial Kabupaten Bengkalis dan Kadis Perkebunan ini minta untuk dapat memanfaatkan waktu yang tersisa sebelum pelaksanaan UN dengan sebaik-baiknya. ”Tak ada cara lain yang dapat menjamin seseorang pelajar dapat lulus dalam UN, kecuali mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan belajar, belajar dan belajar. Jangan banyak bermain. Karena yang akan menentukan seorang pelajar itu lulus atau tidak dalam menghadapi UN itu, bukan orang lain. Tapi pelajar itu sendiri,” ujar Sulaiman, mengingatkan. Sementara itu, Sya’ari mengatakan, umlah peserta UN tahun 2008 di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini mencapai 17.072 pelajar. Mereka terdiri dari peserta dari sekolah lanjutan tingkat menengah dan atas maupun kejuruan. “Pelaksanaan UN untuk SMP sederajat akan diselenggarakan pada awal bulan Mei mendatang. Sedangkan untuk tingkat SMA sederajat digelar lebih awal, yakni bulan April,” terang Sya’ari seraya mengatakan pada UN tahun ini, nilai standar yang ditetapkan pemerintah pusat meningkat menjadi 5,25. Ditambahkannya, walaupun nilai standar 5,25 namun tidak seperti tahun lalu. Perbedaannya, apabila salah satu mata pelajaran tidak sampai 5, namun mata pelajaran lain mencapai 6 atau 8, maka pelajar dinyatakan lulus. Adapun nilai rata-rata UN rata-rata 6. “Bisa saja, hasil yang dicapai seorang pelajar untuk satu mata pelajaran nilainya tak sampai 5, namun mata pelajaran yang lainnnya tinggi. Meskipun demikian, yang bersangkutan tetap dinyatakan lulus. Tapi ketentuan itu itu hanya untuk satu mata pelajaran,” paparnya. Lantas, bagaimana pelajar yang tidak lulus UN?. Sya’ari menegaskan sejauh ini pihaknya belum memperoleh informasi dari pemerintah pusat tetang hal itu. Namun dia diperkirakan, bagi pelajar yang tidak lulus dianjurkan untuk mengikuti ujian susulan. Yaitu, ujian paket C bagi SMA dan paket B bagi SMP. ”Kita berharap jumlah pelajar yang lulus tahun ini meningkat. Karena dilihat dari persiapan yang dilakukan sekolah-sekolah selama ini, rasanya sudah maksimal. Kalaupun ada yang tidak berhasil, jumlahnya diperkirakan lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index