Sekjen UNWTO  Kaget Dengar Target Menpar 20 Juta Wisman Ke Indonesia  Tahun 2019

 MADRID (Riauinfo) – Sekjen UNWTO  Taleb Rifai kaget ketika mendengar pengakuan Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa target mendatangkan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia mencapai 20 juta orang pada tahun 2019.  Pengakuan Menpar itu dikemukakan ketika bertatap muka dalam rangkaian kunjungan kerja Menpar ke UNWTO di Madrid Spanyol, Senin lalu. Menpar yang juga Mantan Dirut PT Telkom itu memang semakin rajin berkalibrasi dengan lembaga-lembaga kredibel dunia dengan deretan track record yang paling terpercaya. Setelah bulan lalu, berkaca di World Economic Forum (WEF), lembaga yang mengeluarkan Travel and Tourism Competitiveness Index pada 141 negara di Geneva, Swiss.  Senin, 10 Oktober 2016, Menpar Arief Yahya giliran ke markas lembaga PBB yang mengurus pariwisata UNWTO di Madrid, Spanyol. Ini adalah kunjungan kedua, setelah tahun 2015 lalu juga menjalin komunikasi aktif dan belajar dari success story dari banyak negara di dunia dalam mengelola pariwisata. "Kami sudah ikuti resep UNWTO, dan kami ingin lakukan percepatan," ujar   Menpar.  Pria asal Banyuwangi ini memang idealis untuk urusan pekerjaan profesional yang dibebankan di pundaknya. Selama hampir dua tahun menjadi pilot Kemenpar, dia konsisten dengan segala terobosan dan gaya korporasi untuk mencapai target 20 juta di 2019. Segala kelihaian di bidang marketing, pengalaman membangun portofolio bisnis, hingga mentransformasi mental kinerja SDM-nya terus dijalani dengan sabar. "Saya percaya, hanya Imajinasi dan Aksi yang bisa merubah dunia. Semangat yang tinggi akan mencari jalannya sendiri untuk sukses," ucapnya seperti diungkapkan dalam siaran pers Kemenpar yang diterima “Riauinfo” di Jakarta kemarin.  Hampir 150 menit, diskusi super serius dan penuh suasana akrab terjadi di meeting room lantai 4 Gedung UNWTO itu. Menpar Arief Yahya yang memimpin delegasi Kemenpar RI, didampingi Yuli Mumpuni Widarso, Dubes RI untuk Spanyol yang juga perwakilan RI di UNWTO, Don Kardono, Stafsus Menpar Bidang Media, Giri Adnyani, Sesdep Pemasaran Mancanegara Kemenpar, Nia Niscaya, Asdep Pengembangan Pemasaran Wilayah Eropa Timur Tengah, Afrika dan Amerika, Ronald Pantun Mariso, Setmenpar dan Kurniawan, staf Dubes RI di Spanyol.  Sekjen UNWTO Dr. Taleb Rifai menerima delegasi Wonderful Indonesia dengan sangat serius. Dia mengajak 9 petinggi UNWTO yang juga sudah kenyang pengalaman. Diantaranya, Mr. Márcio Favilla (Brazil)-Executive Director for Operational Programmes and Institutional Relations, Mr. Zhu Shanzhong (China)-Executive Director for Technical Cooperation and Services, Mr. Carlos Vogeler (Spanyol) Executive Director for Member Relations, Mr. Xu Jing (China)-Executive Secretary of the General Assembly and the Executive Council and Regional Director for Asia and the Pacific, Mr. John Kesler - Director of Tourism Market Trends Programme, Mr. Dirk Glaesser (Jerman) Director of Sustainable Development of Tourism, Mr. Marcel Leijzer (Belanda) Programme Manager of Tecnical Cooperation, Mr. Harry Hwang (Korea)-Deputy Director of Regional Programme for Asia and The Pacific, dan Ms. Christine Brew - Senior Programme Assistant of Regional Programme for Asia and the Pacific.  Menpar Arief pun melaporkan 3 points komitmen yang pernah disarankan UNWTO saat kunjungan setahun silam, 4 Desember 2015. Yakni soal Visa Free, Sustainable Tourism Observatory, dan Story Telling dalam mengembangkan destinasi pariwisata. "Semua sudah kami jalankan dengan baik, untuk mengejar target double," simpul Arief Yahya mengawali presentasinya.  Taleb Rifai pun langsung memotong presentasi di meeting room yang sama dengan tahun lalu itu. "Target double? Dari 9,3 jt ke 20 jt? Itu target yang sangat ambisius!" kata Sekjen Taleb Rifai. Kalimat itu persis mengulang statemen yang sama dengan tahun silam. "Ini adalah target Presiden Joko Widodo, dan tidak banyak pilihan, kecuali sukses dan sukses!" jawab Arief Yahya optimis.  Hampir semua tatapan mata tertuju ke Arief Yahya yang pernah dinobatkan sebagai Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu. Beberapa detik terpukau, tak ada suara. Arief Yahya sedikit menggeser kursinya, agar sedikit rileks. "Bagaimana progressnya?" tanya Taleb Rifai, memecah kebekuan. "On target! Sampai saat ini!" kata Arief.  Lama Taleb Rifai tertegun. Lalu dengan cepat dia bertanya kepada Menpar Arief, "Tahu kenapa on target? Kenapa sukses sampai saat ini?" Giliran Arief Yahya yang lama dibuat penasaran, "Karena apa Mr Taleb?" Dan jawaban Taleb Rifai pun mengejutkan: "Karena Anda Menteri Pariwisatanya!"   Menpar juga menjelaskan  tiga rekomendasi yang diminta UNWTO. Pertama, Visa Free Facilitation, atau Bebas Visa Kunjungan (BVK) dari 25 negara menjadi 169 negara. "Dampaknya signifikan, misalnya Inggris naik pesat, ternyata bukan hanya dari Negara Inggris di Eropa. Tapi juga dari Singapore, Kualalumpur, Hongkong dan sekitarnya, karena mereka tidak perlu sulit sulit mengurus Visa," jelas Arief.  Wisman yang datang dari negara-negara anggota Non-ASEAN yang tumbuh 2 digit persentase, seperti dari Mesir (61,10%); Bahrain (39,90%), India (30,64%), UK (28,22%), Jerman (22,77%), Rusia (22,56%), Australia (19,56%), Cina ( 19,53%), Perancis (19,04%), dan Amerika Serikat (17,74%). Kedua, soal Standar Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan yang berujung pada tiga daerah yang sudah diakui UNWTO, menjadi Sustainable Tourism Observatory (STO). Tiga daerah itu adalah Pangandaran Jawa Barat bekerjasama dengan ITB Bandung, Kulonprogo dengan UGM dan Lombok Barat dengan Universitas Mataram NTB. "Terima kasih, kami sudah memperoleh pengakuan UNWTO, dan salah satu yang terbaik setelah China," ungkap Arief Yahya.  Ketiga, membangun Story Telling di destinasi Pariwisata. Termasuk membuat stori tentang orang-orang atau tokoh yang sukses dan mendedikasikan di bidang pariwisata. "Ini masih proses, dan akan selesai sampai akhir tahun 2016 ini," jelasnya.(Herman Ami)

Berita Lainnya

Index