Sekda Buka Musda V GOW Bengkalis

BENGKALIS (RiauInfo) – Bertempat di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Kamis (24/1) kemarin, Bupati Bengkalis diwakili Sekretaris Daerah H Sulaiman Zakaria, secara resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) V Gabungan Organisasi Wanita (GOW) kabupaten Bengkalis. Musda yang digelar sehari penuh itu dilaksanakan sehubungannya habisnya masa jabatan pengurus lama dan memilih pengurus yang baru.

Sebagaimana dilaporkan Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri, pada kesempatan itu dalam pengarahannya Sulaiman menekankan agar keberadaan organisasi wanita benar-benar dapat memperdayakan kaum perempuan yang mana jumlahnya makin banyak dan berpotensi besar. Namun masih lemah dan perlu pembinaan. Dikatakan Sulaiman, tak dapat dipungkiri bahwa peran kaum perempuan dalam menyukseskan pembangunan cukup besar. Oleh karena itu, imbuhnya, tidak salah jika Prsiden maupun Menteri Pemberdayaan Perempuan meminta kepada pemerintah daerah untuk dapat benar-benar meningkatkan peranan wanita dan memberdayakannya. "Terutama dengan program-program yang langsung menyentuh kaum perempuan," ujarnya. Ditambahkan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis ini, di sinilah letak peranan organisasi wanita. "Bagaimana supaya bisa membuat program yang menyentuh perempuan. Terutama perempuan di pedesaan yang memang harus diberdayakan. "Terutama tingkat pendidikan maupun kesejahteraannya," kata Sulaiman. Untuk itu, Sulaiman memberikan saran agar orgnaisasi wanita yang ada di daerah ini jangan terlalu banyak membuat yang hanya bersifat ceremonial. "Biar program itu kecil, namun menyentuh langsung kepada pemberdayaan kesejahteraaan perempuan itu sendiri, khususnya untuk perempuan di pedesaan yang memang perlu mendapat perhatian lebih," pesannya. Sulaiman juga memberi contoh apa yang sudah dilakukan salah seorang penerima nobel dari negara Pakistan, dimana penghargaan itu diperolehnya atas keberhasilannya memberantas kemisikinan di negaranya. Upaya yang dilakukannya penerima nobel tersebut, adalah dengan memberdayakan perempuan. Kaum permpuan diberi pinjaman lunak yang pengeelolaannya juga diserahkan kepada perempuan. Hasilnya, dari program yang kelihatannya sepele, namun menghasilkan hal yang luar biasa, ekonomi masyarakat meningkat signifikan. "Hal seperti ini hendaknya dapat dicontoh organisasi wanita yang ada di daerah ini. Misalnya dengan memberikan langsung ketrampilan kecil-kecilan yang akhirnya bisa dimanfaatkan perempuan untuk meningkatkan ekonomi dan tingkat kesejahteraannya," harap Sulaiman. Sebagai bentuk kritik membangun, Sulaiman mengatakan bahwa fakta di lapangan, banyak organisasi wanita berdiri, tapi keberadaannya kurang dirasakan manfaatnya, tertutama dalam proses pemberdayaan kaum perempuan. Bahkan terkadang dalam membuat program tumpang tindih antar sesama organisasi wanita. Misalnya, sama-sama membuat kegiatan sunat massal. "Di sinilah letak peran GOW, sebagai induk gabungan orgnisasi wanita. GOW hendaknya dapat menjadi koordinator dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi wanita yang ada di daerah ini agar tidak tumpang tindih serta harus dapat menyentuh kepentingan rakyat, khususnya kaum perempuan di pedesaan. Kalau bisa kurangi kegiatan yang hanya bersifat ceremionial," ungkapnya. Dalam memilih pengurus periode mendatang, Sulaiman menyarankan pula alangkah baiknya sebelum memilih ketua atau pengurus lainnya, sebaiknya ditetapkan dulu program kerja. "Setelah itu baru dipilih sosok ketua yang dinilai mampu menjabarkan program yang dibuat tersebut. Bukan sebaliknya," pesannya. Pada bagian lain, Sulaiman mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis terus berbagai upaya agar partisipasi kaum perempuan di daerah dalam menyukseskan pembangunan semakin meningkat. Baik kuantitas maupun kualitasnya. "Untuk itu, ke depan, masa pemberdayaan perempuan ini akan diurus oleh satuan kerja tersendiri. Kalau nanti di setujui DPRD Bengkalis, masalah pemberdayaan perempuan ini akan dikelolah oleh sebuah kantor tersendiri (Kantor Pemberdayaan Perempuan, red). Bukan hanya Bagian Pemberdayaan Perempuan seperti sekarang ini," ujarnya. Selain Wakil Ketua DPRD Bagus Santoso dan Ketua GOW Hj Hera Triwahyuni, sejumlah pimpinan organisasi perempuan. Termasuk juga beberapa orang anggota DPRD Bengkalis perempuan, seperti Hj Tengku Nazlah Khairati dan Dewi Anggraini.(Ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index