Sakai Berhasil Mengejar Ketertinggalan

Bengkalis – Suku Sakai merupakan salah satu suku asli yang ada di Riau termasuk di Kabupaten Bengkalis yang kini sedang membuka diri dari keterisolasian. Generasi muda Sakai yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sakai Riau (HPPMSR) dianggap telah berhasil mengejar ketertinggalan mereka dalam dunia pendidikan.
Demikian dijelaskan Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten Administrasi Kabupaten Bengkalis H Umran SE Msi ketika menghadiri acara “bobuko puaso bosamo” (buka puasa bersama) dengan tokoh adat, pelajar dan masyarakat Sakai di hotel Ibis Pekanbaru, Senin (16/10) lalu. Acara yang berlangsung atas kerjasama HPPMSR dengan PT Chevron dan PT Arara Abadi ini, juga dihadiri Kepala Infokom Kesbang Provinsi Riau H Said Amir Hamzah SKM, Prof Tabrani Rab, Camat Pinggir, Camat Minas dan Camat Kandis. “Pemerintah Kabupaten Bengkalis melihat bahwa generasi muda Sakai saat ini berusaha untuk menghilangkan imej bahwa masyarakat Sakai itu suku yang tertinggal. Saat ini mereka telah membuka diri dan berusaha menjadi generasi muda Sakai yang unggul dan terampil,” jelas Umran. Ditambahkan Umran, dahulu masyarakat Sakai tidak mengenal dunia pendidikan, terbelakang dan berbagai bentuk ketertinggalan lainnya. “Kenyataan itu merupakan masa lalu. Saat ini justru sebaliknya, sudah banyak masyarakat Sakai yang sukses. Termasuk sudah ada yang menjadi Anggota DPRD dan Camat di Kabupaten Bengkalis,” puji Umran. Umran juga mengatakan bahwa masyarakat suku Sakai sedang membenah diri dalam komunitasnya sendiri. Namun hal itu, diharapkan agar nantinya tidak hanya fokus pada masyarakat Sakai saja. “Tetapi bersama dengan masyarakat dari suku-suku lain yang ada di Riau untuk bersatu mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam membangun Kabupaten Bengkalis khususnya dan Riau umumnya,” harap Umran. Hal senada juga disampaikan Gubernur Riau yang diwakili Kepala Infokom Kesbang Provinsi Riau H Said Amir Hamzah SKM yang mengatakan bahwa Pemrov Riau mendukung sepenuhnya komunitas masyarakat Sakai khususnya dalam dunia pendidikan dengan memberikan bantuan beasiswa. “Namun hal ini tidak hanya bagi masyarakat Sakai saja, tetapi bagi semua masyarakat suku asli yang memiliki keinginan untuk maju dan berkembang”. Tambah Said. Sementara itu Ketua Umum HPPMSR Syahril SE AK mengatakan bahwa organisasi masyarakat Sakai yang berdiri sejak tahun 2000 ini memiliki program tidak hanya mengumpulkan generasi muda Sakai dalam suatu wadah, tetapi juga memiliki program untuk menyekolahkan anak-anak Sakai. Saat ini ada 54 pelajar Sakai yang melanjutkan studinya di Pekanbaru dan 13 orang diantaranya telah lulus. “Memang sampai saat ini belum diketahui secara pasti populasi suku Sakai, namun kedepan organisasi ini akan melakukan sensus atau mendata jumlah masyarakat suku Sakai, khususnya anak-anak usia sekolah untuk disekolahkan”, jelas Syahril yang menambahkan bahwa 80% tujuan organisasi ini mengarah pada pengembangan pendidikan. “Alhamdulilah sejauh ini Pemerintah Kabupaten Bengkalis khususnya telah memberikan dukungan dan perhatian kepada generasi muda Sakai dengan memberikan bantuan dalam APBD sebesar 4 milyar untuk pembangunan asrama pelajar mahasiswa Sakai di Pekanbaru,” tambah Syahril.

Berita Lainnya

Index