PEKANBARU (RiauInfo) - Sejak putusnya jalur utama Riau-Sumbar, arus lalu lintas dialihkan via Kiliranjao, termasuk angkutan umum. Karena jarak tempuh jadi semakin jauh, pihak angkutan umum terpaksa menaikkan tarifnya antara 50 persen hingga 100 persen.
Menurut pihak pengelola angkutan umum, jarak tempuh melalui Kiliranjao menyebabkan mereka mengeluarkan dana tambahan untuk BBM lebih banyak dan waktu yang lebih panjang. "Maka wajar saja bila kami menaikkan ongkos angkutan," ungkap Sutikno, salah seorang sopir bus jurusan Pekanbaru-Padang.
Dia mengatakan, bila biasanya jarak tempuh Pekangaru-Bukittinggi via Bangkinang hanya memakan waktu sekitar 5 jam, kini melalui Kiliranjao menjadi delapan jam. Ini tentunya akan membuat penggunaan BBM lebih banyak dan tenaga lebih besar.
Namun, menurut dia, sejauh ini tidak ada penumpang yang protes atas kenaikan tarif angkutan tersebut. "Mereka tidak ada yang mengeluh, karena sudah maklum sendiri. Apalagi mereka sangat butuh untuk sampai ke tujuannya," tambah ayah dari dua orang anak ini.
Sementara itu Ketua Organda Pekanbaru Amir Husen kepada wartawan mengatakan untuk ongkos ke Padang kelas ekonomi yang biasanya Rp60 ribu sekarang naik antara Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu. Begitu pula menuju daerah lain di Sumbar, rata-rata anik 100 persen.(Ad)
