RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Terlantarkan Pasien

PEKANBARU (RiauInfo): Kemegahan gedung RSUD Arifin Achmad Pekanbaru ternyata tidak diikuti dengan peningkatan pelayanan. Buktinya Suparman, salah seorang warga Jalan Sumbersari, Kelurahan Tanjung Rhu ditelantarkan begitu saja saat akan berobat di bagian UGD.

Peristiwa ini terjadi Sabtu (15/12) sekitar pukul 05.00 Wib lalu. Waktu itu Suparman yang menderita panas tinggi dan sesak nafas disertai batuk datang ke UGD untuk berobat. Dia datang sudah dalam kondisi sempoyongan, sehingga harus dipapah anaknya. Disitu dia sudah mengambil kartu berobat dan mendaftarkan diri di petugas UGD. Setelah mendaftar, petugas UGD meminta Suparman untuk berbaring di salah satu bilik di UGD tersebut. "Waktu itu saya melihat beberapa perawat dan dokter sedang ngobrol tidak jauh dari tempat saya berbaring," ujarnya kepada RiauInfo, Selasa (18/12). Setelah lebih 15 menit terbaring tanpa ditangani, tiba-tiba Suparman merasakan suasana menjadi sepi. Dia dan anaknya heran, kenapa tiba-tiba sepi. Ketika anaknya mencoba mencek ke sekeliling rungan UGD, ternyata para perawat dan dokter tadi sudah pergi entah kemana. Tinggal dua orang perawat saja yang sedang tertidur pulas dengan kepala ditompang meja. Melihat dirinya tidak kunjung ditangani, Suparman akhirnya memilih untuk meninggalkan rumah sakit itu. Dia akhirnya pergi ke tempat pengobatan 24 Jam tidak jauh dari rumahnya. Suparman sendiri mengaku pergi ke UGD RS Arifin Achmad karena dirinya merasa demam sejak beberapa hari dan panas badannya tidak juga turun. Dia merasa khawatir jika terkena wabah flu burung. "Maklumlah sekarang ini lagi wabah flu burung. Makanya saja mencoba memeriksakan diri ke RS Arifin Achmad," jelasnya. Rupanya, di rumah sakit yang kini dibangun megah ini dia diacuekin begitu saja oleh para medis yang bertugas di sana. "Saya heran, apa memang begini pelayanan di rumah sakit itu. Apa ditunggu orangnya mati dulu baru ditangani," tandasnya. Suparman sendiri punya rencana akan menuntut pihak RSUD Arifi9n Achmad yang telah menelantarkannya. "Tapi sebelumnya saya akan menyurati gubernur untuk menceritakan kronologis peristiwa tersebut. Ini perlu agar tidak ada korban lainnya," ujar Suparman yang juga mantan RW 6 Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru itu.(Ad)

Berita Lainnya

Index