Riaupulp Tegaskan Komitmen Lestarikan Hutan

news3362PEKANBARU (RiauInfo) - Diskusi terhadap upaya tentang pengurangan emisi dan karbon melalui konsep Reducing Emissions from Deforestation and Degradation (REDD) hingga setakat ini masih menjadi perdebatan menarik di Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim yang dilaksanakan di Bali, sejak 3 Desember lalu. Namun demikian, apapun hasilnya nanti, PT Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) yang turut berpartisipasi dalam acara itu menegaskan komitmennya untuk terus melestarikan hutan. "Konsep tentang REDD memang masih sedang dilakukan diskusi secara intensif dan masih akan ada perdebatan di dalam forum ini. Namun, bagi Riaupulp ada atau tidaknya REDD, tetap akan berjanji untuk ambil bagian dalam pelestarian lingkungan," kata Direktur Utama Riaupulp, Rudi Fajar, dalam acara jumpa pers terkait Pengelolaan Hutan Lestari dan Pembangunan Berkelanjutan di Hotel Ayodya, Nusa Dua, Bali, Sabtu (8/12) sore. Hadir dalam jumpa pers itu antara lain, Managing Director Badan Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan atau World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) James V Griffiths, Sustainability Director APRIL-Riaupulp Neil Franklin dan Fire and Safety Head APRIL-Riaupulp Brad Sanders. Rudi menegaskan bahwa pihaknya menyambut baik REDD. Apalagi ada harapan masyarakat di sekitar hutan turut menikmati dana yang akan mengalir dari program REDD. ”Masalah lingkungan dan masalah pembangunan adalah tanggung jawab semua pihak. Apakah swasta, pemerintah dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya. Semua pihak harus berkolaborasi dan bekerjasama untuk itu,” tegas Rudi lagi. Disebutkannya, saat ini Riaupulp sedang merancang sebuah program pengelolaan hutan yang lebih baik. Program ini nantinya diharapkan akan melibatkan sejumlah ahli lingkungan dan penelitian yang sudah berlangsung beberapa tahun. "Nantinya kita akan mem-propose suatu program yang akan me-manage suatu area tidak produktif menjadi area yang produktif. Dengan suatu manajemen yang baik kita akan bisa mengurangi emisi karbon sampai 90 persen," ulas Rudi Fajar. Sementara itu, James V Griffiths mengatakan bahwa WBCSD akan komit mendukung upaya penyelamatan dunia dari ancaman perubahan iklim. Lembaga ini meminta perusahaan-perusahaan di dunia lebih berperan meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. "Bagimanapun, WBCSD memandang penting peran perusahaan untuk ikut melestarikan lingkungan. Apalagi perusahaan-perusahaan yang mengambil bahan baku dari hutan. Walaupun tanggung jawab itu adalah tanggung jawab semua pihak," katanya. Pada kesempatan itu, James memuji komitmen APRIL-Riaupulp yang telah menerapkan program pengelolaan hutan berkelanjutan serta memiliki kepedulian yang besar terhadap masyarakat sekitarnya. “Upaya penyelamatan hutan dan lingkungan harus dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat sekitar. Untuk itu perhatian perusahaan terhadap masyarakat juga harus ditingkatkan,” ujarnya. WBCSD, kata James, akan terus mengajak perusahaan-perusahaan multinasional yang menjadi anggotanya untuk lebih berperan aktif dalam setiap kegiatan-kegiatan dunia yang berkaitan dengan penyelamatan lingkungan global.(Ad)

Berita Lainnya

Index