Riaupulp Raih Social Empowerment Award

news1086JAKARTA (RiauInfo) - Peran aktif dunia usaha sangat diharapkan dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Lewat program Corporate Social Responsibility (CSR), sejak tahun 1999 hingga sekarang ini PT Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) bekerja mengembangkan masyarakat Riau. Karena keperpihakan itu, Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat menganugerahi Riaupulp dengan Social Empowerment Award 2007. Penghargaan itu diserahkan oleh Deputi Menko Kesra Bidang Penanggulangan Kemiskinan Dr Ir Sujana Royat, DEA, pada malam acara Penganugerahan Social Empowerment Award di Four Seasons Hotel Jakarta, Kamis (24/5). Direktur Utama Riaupulp Rudi Fajar menegaskan, mengimplementasikan CSR menguntungkan bagi bisnis, bagi masyarakat, juga bagi negara. “Penghargaan ini jadi semangat Riaupulp untuk terus bekerja membantu mengurangi kemiskinan,” ungkapnya. “Penghargaan ini juga kami persembahkan untuk masyarakat Riau,” kata Rudi. Sebelumnya, di tahun 2006, Riaupulp telah mendapatkan penghargaan dalam bidang CSR-Investasi Sosial Depsos dan Kementerian Kesra RI. Tahun 2005, Riaupulp dianugerahi Runner Up Asian Corporate Social Responsibility (CSR) Award untuk kategori Environmental Excellent serta peringkat pertama CSR Indonesia Award untuk kategori sosial. Sekarang ini, Riaupulp mengembangkan Program Taman Bacaan guna meningkatkan kreatifitas anak-anak. Untuk tahap awal, terbangun 100 taman bacaan di seluruh Riau, dimana tiap taman bacaan dibekali 200 judul buku. “Untuk memaksimalkan program pemberdayaan ini, kita rekrut relawan berupa guru atau pendidik. Nantinya program ini akan kita kembangkan,” jelas Rudi Fajar Sedangkan program pertanian terpadu terbina lebih 3.700 petani. Riaupulp juga berhasil mengajak kalangan perbankan untuk ikut membiayai mitra bina Riaupulp. “Sekarang ini, kredit yang dikucurkan sudah mencapai Rp1,1 miliar untuk mitra bina kita. Program UMKM, melahirkan 85 wirausahawan lokal yang mempekerjakan 1303 tenaga kerja,” kata Direktur CSR Riaupulp Amru Mahalli Untuk memasok bahan baku, selain dari areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) kita, dengan program CSR dibuat program Hutan Tanaman Rakyat. “Hingga kini, tercatat 27 ribu hektar lahan yang dikelola 52 kelompok baik kelompok tani dan koperasi telah bergabung dengan Riaupulp,” tambah Public Relations Manager Riaupulp Troy Pantouw. Awalnya, lahan-lahan itu dibuka oleh masyarakat dengan sistem bakar. Namun, setelah Riaupulp mengedukasi, memberikan pelatihan dan dukungan teknis penanaman, kini masyarakat menggelola dengan tanpa bakar dan merasakan manfaat bagi hasil panen akasia. Penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fak. Ekonomi Universitas Indonesia menyebutkan keberadaan Riaupulp telah mendominasi kontribusi perekonomian makro regional di Kabupaten Pelalawan. Secara nominal kontribusi perusahaan terhadap total output Kabupaten Pelalawan terus meningkat dari Rp 618 miliar pada 1999 menjadi Rp2,6 triliun pada 2005. Beberapa indikasi positif akan dampak dari kehadiran Riaupulp ini diukur secara ekonomi, fiskal, penciptaan kesempatan kerja dan pendapatan, infrastruktur dan juga pengentasan kemiskinan. Pada 2001, Riupulp juga memberi kontribusi 3,72% total APBD Pelalawan. Empat tahun kemudian, peran Riaupulp meningkat tajam menjadi 9,25%. Dalam penelitian tersebut terdeteksi bahwa kegiatan produksi perusahaan ini menyumbang sekitar 42%-73% dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk periode 1999-2005. Artinya, dengan kehadiran Riaupulp, PDRB Pelalawan pada 1999 tercatat sebesar Rp 1,45 triliun. Sedangkan tanpa Riupulp hanya sebesar Rp 836 miliar. Hal ini menunjukkan korelasi keberadaan Riaupulp dan peningkatan perekonomian makro Pelalawan. (Ad)
 

Berita Lainnya

Index