Riaupulp Raih Kembali Proper Hijau dari KLH

news5917JAKARTA (RiauInfo) - Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Dalam acara penghargaan ini Riaupulp kembali meraih PROPER Hijau dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Penghargaan diserahkan langsung Meneg KLH Rahmat Witoelar kepada Ir.Edwar Wahab, Direktur Lingkungan PT.Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp), di Jakarta, Kamis (31/7). Untuk mendukung upaya-upayanya dalam penyelamatan lingkungan, Riaupulp telah bertekad menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan untuk aktivitas industrinya di Riau. Sejak memulai operasinya pada tahun 1995, Riaupulp telah memanfaatkan biofuel dalam jumlah besar. Generatornya telah memanfaatkan 90% energi black liquor, yang berasal dari kulit kayu, dan residu kayu lainnya. Riaupulp sangat bangga bisa meraih kembali PROPER Hijau, dan akan senantiasa berupaya untuk mengamankan limbahnya sehingga tidak mencemari lingkungan dan merusak kenyamanan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. “Pabrik kertas dan bubur kertas Riaupulp telah dilengkapi dengan teknologi tercanggih yang tidak mengahsilkan limbah berbahaya, dan limbah kami selalu diawasi dan diperiksa oleh tim eksternal baik pihak pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat“, kata Edward Wahab, Direktur Lingkungan Riaupulp, di sela-sela acara penganugerahan PROPER di Balai Sudirman, Jakarta. Edwar menambahkan, dalam mengelola hutannya Riaupulp memiliki pedoman manajemen hutan tanaman secara berkelanjutan melalui teknologi pengelolaan pulp dan kertas yang ramah lingkungan, serta menerapkan konsep pengawasan dan perlindungan, antara lain dengan monitoring tata air dan emisi gas. Sementara itu Direktur Utama Riaupulp, Rudi Fajar mengatakan pihaknya mengimplementasikan pembangunan hutan berkelanjutan dengan konsep people, planet dan profit dalam bingkai good corporate governance, sesuai dengan misi yang digariskan founder Riaupulp, Sukanto Tanoto. Sebanyak 200.000 hektar hutan konsesi Riaupulp telah telah dijadikan areal perlindungan dengan konsep Tanaman Mosaik untuk menyeimbangkan penyediaan bahan baku serat bagi produksi pulp, dengan konservasi lingkungan, dan kontribusi ekonomi bagi masyarakat. Rudi juga menambahkan bahwa Riaupulp berusaha menyelaraskan kegiatan bisnisnya dengan pemeliharaan lingkungan dan pembangunan sosial kemasyarakatan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. “Selain konsep mosaik plantation, Riaupulp juga menerapkan konsep lingkaran penyangga hutan tanaman akasia untuk menjaga kawasan hutan yang dilindungi untuk melestarikan aneka flora dan fauna asli dari kerusakan dan penjarahan,” pungkas Rudi.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index