Riaupulp Lakukan Program RINDANG 2015 di Desa Penarikan

news1722PANGKALAN KERINCI (RiauInfo) - PT. Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) melalui Millenium Development Goals (MDGs) Department meluncurkan program Riau Innovative Development Action Group (RINDANG) 2015, yakni sebuah program partnership antara Riaupulp dengan stakeholder perusahaan. Salah satu implementasi program RINDANG 2015 Riaupulp ini adalah penyerahan bantuan 400 kg bibit kedelai untuk tanaman sela, 500 kg pupuk urea dan kcl, super pospat (SP) 36 1.25 ton, kapur dolomite 8 ton dan 30 bungkus perangsang tumbuh rhizobium kepada masyarakat Desa Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Bantuan ini diserahkan MDGs Manager Riaupulp Dr Imron Rosyadi kepada Kepala Desa Penarikan Imran Saheman, Sabtu (21/7) lalu. MDGs Managar Riaupulp, Dr Imron Rosyadi mengatakan, bantuan bibit kedelai dan pupuk ini merupakan kelanjutan Program RINDANG 2015 yang dicanangkan MDGs Department Riaupulp sejak awal 2007 lalu yang antara lain ditujukan untuk peningkatan pendapatan dan pemanfaatan lahan masyarakat yang belum dikelola secara optimal. Program ini merupakan wujud kepedulian sekaligus bentuk tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) Riaupulp dalam bidang pengentasan kemiskinan dan pendidikan sebagai bagian dari tujuan pembangunan millenium (MDGs) yang dicanangkan PBB. Ditambahkan Imron, Desa Penarikan adalah desa pertama yang dijadikan sebagai Pilot Project RINDANG 2015 Riaupulp. Tahun 2007 ini, Riaupulp menetapkan empat desa 4 desa sekitar wilayah operasional perusahaan di empat Kabupaten (Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak, dan Kampar) sebagai target program ini. Pengembangan desa RINDANG 2015 Riaupulp menggunakan pola Rapid Rural Appraisal (RRA) dengan program yang mengarah kepada 8 tujuan MDGs, ujarnya Lebih lanjut disampaikan Imron, program ini merupakan program yang murni berasal dari Riaupulp, karena sejak awal survey Riaupulp melakukannya sendiri mulai dari mencari data ke Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pelalawan dan berdasarkan Properti Maping dari Riaupulp, Desa Penarikan ditetapkan menjadi tempat untuk melaksanakan program ini didukung keinginan masyarakat kelompok tani beranggotakan 50 KK dengan kebun desa seluas kurang lebih 10 hektar 6 hektar diantaranya yang belum ditanami. Bibit kedelai yang diberikan ini akan dimanfaatkan sebagai tanaman sela yang bisa di panen per 3 bulan. Bantuan bibit ini nantinya akan melengkapi tanaman karet kebun desa seluas 10 hektar tersebut, dimana sekitar 4 hektar telah ditanami oleh masyarakat. Sistem penanaman karet dan kedelai ini pada lahan yang sama dimaksudkan untuk efektifitas pemanfaatan lahan. Ketua kelompok M. Ali Bakri, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Riaupulp terhadap kelompok tani yang dipimpinnya. “kami berterimakasih kepada Riaupulp yang telah membantu kami untuk dapat meningkatkan pendapatan kami,” ujarnya. Ditambahkan oleh Ali, untuk mensukseskan program ini, masyarakat melakukan gotong- royong di kebun bersama dua kali sebulan. “Kami sangat berharap apa yang kami lakukan ini akan membuahkan hasil yang maksimal”, ucapnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index