Riaupulp Alokasikan 7 MW Daya Listrik ke Pangkalan Kerinci

news5658PEKANBARU (RiauInfo) - PT.Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) sudah mengalokasikan sekitar tujuh Mega Watt daya listrik ke Kabupaten Pelalawan untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan dan masyarakat di daerah ini. Alokasi ini diberikan secara bertahap dimulai sejak tahun 1998 dan terus berlanjut hingga saat ini. Hal tersebut dikemukakan Public Relations Manager Riaupulp Nandik Sufaryono kepada wartawan di Pangkalan Kerinci, Jum’at (11/7), menanggapi terjadinya krisis kekurangan listrik yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah Propinsi Riau, khususnya di Pekanbaru yang mengalami pemadaman secara bergilir. Krisis kekurangan listrik ini bahkan terjadi juga di ibukota Jakarta yang berdampak pada kerugian peluang usaha milyaran rupiah. Menurut Nandik, meskipun kondisi perusahaannya sedang mengalami situasi yang teramat sulit , namun pihaknya tetap punya komitment yang kuat untuk mempertahankan pengadaan daya listrik yang dihasilkan dari operasional pabrik demi kepentingan umum. “Artinya di tengah-tengah situasi yang amat berat, kita tetap konsisten merealisasikan program yang sudah kita canangkan sejak awal sebagai wujud dari komitment kita terhadap program Corporate Social Responsibility. Tumbuh dan berkembang bersama masyarakat adalah sebuah keniscayaan Riaupulp yang secara beriringan mengusung prinsip 3P (People, Planet, dan Profit),” papar Nandik. Ditambahkan Nandik, sejauh ini pihaknya secara berkesinambungan tetap mengalokasikan daya listrik tersebut ke Pangkalan Kerinci, namun pengelolaannya dilakukan pihak terkait karena sesuai ketentuan perundangan, Riaupulp tidak dibenarkan mensuplai listrik secara langsung kepada masyarakat. Dengan alokasi daya listrik sejumlah tersebut, dia berharap krisis yang menimpa sejumlah daerah di Riau tidak berimbas ke Pangkalan Kerinci agar roda perekonomian masyarakat tetap berjalan normal. “Sejauh pantauan kita, alokasi daya listrik untuk Pangkalan Kerinci tetap normal. Kalaupun ada pemadaman, barangkali merupakan kebijakan pihak terkait, namun agaknya tidak berlangsung lama,” pungkas Nandik. Nandik juga menambahkan, kemampuan untuk tetap bertahan dalam pengadaan listrik akan sangat tergantung pada kelancaran operasional Riaupulp. Manakala operasional terganggu, maka akan sangat mungkin kelancaran alokasi daya listrik mengalami hambatan pula. “Oleh sebab itu manajemen sangat mengharapkan dukungan masyarakat dan pemerintah untuk membantu melancarkan kembali operasional Riaupulp agar dapat beroperasi secara normal seperti semula,” harapnya. (ad/rls)

Berita Lainnya

Index