Riau Tidak Akan Bebas Karhutla

PEKANBARU (RiauInfo) - Meski sejak awal Januari hingg hari ini, Jumat (18/01), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru mendapatkan data dari hasil satelit NOAA 18 yang menunjukkan grafik Hotspot di Riau optimis menurun, namun kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih berpeluang meningkat dalam waktu yang singkat.

BMG mencatat, pada hari pertama Januari 2008 terdapat 12 hotspot di Riau. Pada hari ke duanya, terjadi penurunan hingga titik api tersisa menjadi lima titik. Namun kembali meningkat pada hari ke 3 menjadi 9 titik api. Selanjutnya pada tanggal 4 Januari, titik api di Riau kembali turun hingga tersisa hanya 3 titik saja. Sedang keesokan harinya hotspot atau titik api di wilayah Riau kembali menjadi 9 titik. Penurunan drastis dari jumlah tersebt langsung terjadi pada tanggal 6 Januari yang hanya menyisakan 1 titik saja di Riau. Hingga tiga hari berturut-turut sampai tanggal 9 Januari 2008, titik api di Riau nihil atau tidak ada sma sekali. Keadaan ini akibat hujan yang kembali turun padaa saat itu. Pada tanggal 10 Januari, terdeteksi 5 titik api dengan rincian 3 titik di Dumai dan 2 titik lagi berada di wilayah Bengkalis. Keesokan harinya, titik api menurun satu titik dan hanya tinggal 4 titik yang tersebar di Benkalis 1 titik dan 3 titik berada di daerah pelalawan. Keadaan kembali memanas pada 12 Januari dengan catatan 12 titik api melanda 7 wilayah Riau. Angka 12 tersebut berkurang dengan sisa 9 titik saj tertinggal esok harinya. Penurunan titik api terseebut berlanjut menjadi tersisa 2 titik sehari kemudian. Sehari selanjutnya, titik api bertambah satu titik hingga pada 15 Jnuari BMG mencatat 3 hotspot. Pada 16 Januari, Hotspot hilang sama sekali tau berada di titik nol, sedang pada 17 Januari, BMG kembali mencatat 1 titik api terdapat di Riau yang meynala di daerah Inderagiri Hulu. Sedang hingga berita ini dirilis, BMG Pekanbaru belum menerima laporan dari NOAA 18 berap jumlah titik api hari ini. "Kebakaran hutan dan lahan tidak bisa kita klaim tidak akan timbul lagi. Karena pengaruh suhu panas dan kelembaban yang sangat minim serta kecilnya peluang hujan akan mudah menyulut kebakaran,"sebut Yohanes Drajad Bintoro yang menjabat kepala analisa BMG Pekanbaru, Jumat (18/01) kepada RiauInfo di Pekanbaru.(Surya)
 

Berita Lainnya

Index