Riau Siapkan 600 Hektar Lahan Kawasan Wisata Terpadu

image JAKARTA (Riauinfo) - Provinsi Riau kini menyiapkan 600 hektar lahan khusus untuk dijadikan kawasan wisata  terpadu. "Lahan tersebut nantinya akan diolah secara profesional menyerupai kawasan wisata terpadu Nusa Dua di Bali," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman kepada "Riauinfo" seusai peluncuran kalender of event Riau 2016 di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat malam (27 Mei).  Peluncuran kalender kegiatan kepariwisataan Riau itu dilakukan secara bersama sama antara Gubernur dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, disaksikan sejumlah walikota dan Bupati se Provinsi Riau, juga anggota DPD dan anggota DPR dari daerah pemilihan Riau. Menpar Arief Yahya dalam sambutannya menjelaskan, kepariwisataan adalah komoditas usaha yang paling produktif diolah masyarakat Indonesia di masa mendatang, karena komoditas usaha kepariwisataan hasilnya akan terus meningkat, sementara komoditas minyak dan CPO yang selama ini menjadi andalan Riau, kecenderungannya hasilnya datar, dan lambat laun akan terus menurun. Karena itu, sangat disarankan Riau  memiliki kawasan wisata terpadu yang siap dikelola secara profesional sehingga bisa menghasilkan devisa dan menyejahterakan masyarakat Riau. "Butuh  400 hektar lahan untuk dijadikan kawasan wisata terpadu." Ujar Menpar Ia menambahkan, daerah lain di tanah air juga sudah menyadari pentingnya memprioritaskan pembangunan  kepariwisataan. Belitung misalnya menyiapkan lebih 1.000 hektar, Bangka juga menyiapkan sekitar 1.000 hektar. Kemudian Sumbar, Banten dan masih banyak lainnya termasuk Sumut menyiapkan lahan wisata khusus di kawasan Danau Toba. Menanggapi permintaan Menpar 400 hektar lahan wisata terpadu, Gubernur menjelaskan,  Riau akan menyiapkan 600 hektar. Riau menyadari pariwisata adalah usaha yang sangat familiar dengan masyarakat Riau, khususnya masyarakat melayu. "Berbisnis di sektor pariwisata gak ada ruginya. Masuk akal jika Menpar menyarankan Riau perlu menyiapkan lahan  wisata terpadu karena itu demi kemajuan perekonomian Riau juga," kata Gubernur. Menpar menilai lahan 600 hektar yang disiapkan Pemprov Riau itu sudah ideal  untuk diolah menjadi kawasan wisata terpadu seperti Nusa Dua Bali. "Saya akan carikan segera investornya supaya pembangunan kawasan wisata terpadu bisa selekasnya di wujudkan di Riau," ujar Menpar. Menurut mantan Dirut PT Telkom itu, Riau perlu kawasan wisata terpadu karena Riau punya potensi wisata yang sangat menarik dan disukai wisatawan mancanegara, baik potensi wisata berbasiskan alam, kebudayaan dan buatan. Riau juga punya kegiatan wisata religi seperti Gema Muharram, dan agenda kepariwisataan olahraga yang setiap digelar direspon banyak wisatawan asing. Mendahului peluncuran kalender of event Riau 2016, pelaksana adat melayu juga menggelar acara kapur sirih dan Gubernur Riau serta Menteri Pariwisata mengikuti dengan seksana acara itu, dilanjutkan dengan pementasan tarian melayu dan musik melayu. Para pengunjung juga diberi kain pengikat kepala khas adat melayu. Tidak itu saja, para pengunjung juga sempat disilahkan mengikuti acara makan malam bersama dan mencicipi aneka kuliner khas Riau.  Kalender Of Event Riau 2016 diantaranya berisikan jadwal kegiatan festival bekudo Bono pada 4-6 November 2016 di Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan. Festival itu adalah peristiwa alam pertemuan arus laut dan sungai yang menimbulkan gelombang tinggi mencapai 6 meter. Gelombang tinggi itu kemudian dimanfaatkan sebagai ajang berselancar yang diikuti sejumlah peselancar dunia. Kemudian  Bakar Tongkang pada 20-21 juni 2016 di Bagan Siapi api, Rokan Hilir. Bakar Tongkang adalah acara ritual yang sudah digelar rutin sejak seabad lalu, melibatkan ribuan warga yang umumnya keturunan Tionghoa. Bakar Tongkang sejatinya juga sejarah warga Tionghoa tersesat di samudera luas. Mereka kemudian melihat pendar cahaya di Bagan Siapi api. Setelah berlabuh di Bagan Siapi api, tongkang yang mereka tumpangi dibakar, dan pantang pulang ke kampung halaman sebelum berhasil. Setiap digelar acara ini kerap dihadiri ribuan wisman asal Tionghoa. (Herman Ami)

Berita Lainnya

Index