Riau Diganjar Penghargaan Ketahanan Pangan

[caption id="attachment_14602" align="alignleft" width="300"] Nampak Wagubri HR Mambang Mit menerima Penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2009 yang diserahkan Wapres Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (15/12). Nampak Wagubri HR Mambang Mit menerima Penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2009 yang diserahkan Wapres Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (15/12).[/caption] JAKARTA (RiauInfo) - Provinsi Riau kembali menerima Penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2009. Penghargaan ini diterima berkat upaya terus-menerus yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam mengembangkan produksi pertanian di Bumi Lancang Kuning. Penghargaan dari Departemen Pertaninan (Deptan) ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Boediono kepada Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (15/12).
Selain Pemprov Riau, kabupaten di Riau yang juga menerima penghargaan yang sama adalah Rokan Hulu (Rohul). Bupati Rohul Ahmad juga hadir dan menerima penghargaan serupa dari Wapres Boediono. Wapres Boediono dalam sambutannya meminta agar daerah-daerah yang berhasil menerima Penghargaan Ketahanan Pangan tahun ini agar dapat mempertahankan prestasi ini, dan terus berupaya secara maksimal melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan produksi pangan di daerah masing-masing. "Selain masalah energi, masalah pangan juga menjadi isu yang sangat penting di dunia internasional. Oleh karena itu, saya sangat berharap kepada bapak-bapak gubernur, bupati, walikota, para peneliti dan semua yang menerima Penghargaan Ketahananan Pangan ini agar terus melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan produksi pangan kita," harap Wapres. Di tempat yang sama, Wagubri HR Mambang Mit menerangkan berbagai upaya yang telah dilakukan Pemprov Riau untuk meningkatkan produksi pangan di Tanah Melayu, sehingga pada akhirnya nanti tidak lagi tergantung kepada daerah lain. Salah satu upaya nyata adalah dengan meluncurkan Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM) dengan memanfaatkan 10 ribu hektar lahan untuk pertanian. "OPRM ini sudah berjalan dan akan terus kita maksimalkan," ulas Wagubri kepada pers. Wagubri juga menjelaskan bahwa 48,8 persen dari luas wilayah Riau digunakan untuk usaha pertanian. Terkait upaya meningkatkan ketahanan pangan, Pemprov Riau telah membentuk institusi yang menangani masalah ketahanan pangan melalui Perda No 30/2001 dan Perda No 8/2008, yakni Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau. Sementara upaya Pemprov Riau terkait aspek ketersediaan pangan, antara lain melakukan perluasan areal tanaman pangan dan holtikultura, peningkatan mutu intensifikasi dan indeks pertanaman, peningkatan daya jangkau pelayanan reproduksi ternak dan tingkat kelahiran. Selain itu, pemanfaatan lahan tidur dan lahan hutan, kebun untuk pengembangan pangan, pendampingan dan penguatan modal, peningkatan mutu hasil pertanian dan mengurangi tingkat kehilangan hasil, dan termasuk meluncurkan program OPRM sebagai upaya meningkatkan kemampuan produksi dan produktifitas pangan daerah serta mengurangi ketergantungan pangan kepada daerah lain.(ad/rls)

Berita Lainnya

Index