Riau Berupaya Mempercepat Swasembada Daging

PEKANBARU (RiauInfo): Jika selama ini Riau masih mendatangkan daging dari luar daerah, dalam waktu dekat ini direncanakan Riau sudah bisa memenuhi kebutuhan dagingnya sendiri. Untuk itu Riau berusaha mempercepat tercapainya swasembada daging.
Salah satu usaha mempercepat tercaainya swasembada daging itu adalah dengan mengkolaborasikan program sapi K2I dengan Operasi Pangan Riau Makmur (OPMR). "Dengan dipadunya kedua program ini diharapan realisasi swasembada daging di Riau cepat tercapai," ungkap Kepala Disnak Riau, A Patrianov. Dia menyebutkan, saat ini populasi ternak sapi di Riau baru sekitar 165 ribu ekor. Sedangkan untuk bisa mencapai swasembada daging di Riau diperlukan jumlah ternak sedikitnya 500 ribu ekor. Dengan dikolaborasi program sapi K2I dengan OPMR diharapkan akan terjadi peningkatan produksi ternak. Dikatakannya, konsep program sapi K2I yan selama ini dijalankan dinilai masih kurang efektif dalam mempercepat populasi ternak sapi di Riau. Dengan pola integrasi program sapi K2I dengan OPRM diyakini akan menjadi efektif untuk meningkatkan produksi ternak. Program integrasi itu yaitu pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman pangan dan tanaman pangan sebagai pakan terna. "Dengan program ini akan mampu mendonkrak percepatan populasi ternak sapi K2i nanti hingga terjadi swasembada daging di Riau," ujarnya. Tahun ini Dinas Peternakan menjalankan program K2I dengan konsentrasi di empat kabuaten, yakni Inhil, Inhu, Kuansing dan Pelalawan. Untuk menjalankan program ini telah dianggarkan dana guna pengadaan sebanyak 800 ekor sapi. Masing-masing kabupaen akan mendapatkan 200 ekor sapi. Saat ini tercapat tingkat pertumbuhan sapi di Riau setiap tahunnya berkisar 7,2 persen. Tingkat pertumbuhan ini dinilai masih rendah, mengingat terus meningkatnya kebutuhan konsumsi masyaraat Riau terhadap daging sapi.(ad)

Berita Lainnya

Index