Riapulp Sampaikan Presentasi tentang Mosaic Plantation

PEKANBARU (RiauInfo) - PT. Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) melalui holding Asia Pacific Resources International Holding Limited (APRIL) diundang menjadi salah satu peserta United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) atau Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim yang berlangsung di Nusa Dua, Bali 3-14 Desember 2007.

Dalam mengikuti konvensi tersebut Riaupulp mengirimkan tim manajemen sebagai peserta dan untuk menyampaikan presentasi tentang Mosaic Plantation, Fire and Haze, serta mengikuti diskusi panel yang ditaja panitia. Direktur Utama Riaupulp Rudi Fajar mengatakan, keikutsertaan APRIL Riaupulp dalam iven bertaraf internasional yang diikuti sekitar 14 ribu peserta dari sekitar 190 negara yang telah meratifikasi Protokol Kyoto dalam upaya mereduksi gas rumah kaca (GRK) terutama karbon dioksida (CO2) guna mengurangi pemanasan global (Global Warming). Ini adalah sebagai salah satu perwakilan anggota Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan ( World Business Counsil for Sustainable Developmnet). APRIL Riaupulp, sejak Agustus 2007 lalu, telah diterima sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang menjadi anggota WBCSD, jelas Rudi. Dikatakannya, dalam konfrensi UNFCCC di Bali ini, APRIL Riaupulp akan mengkampanyekan konsep Reduced Emission from Deforestation and Degradation (REDD) yang menghendaki supaya ada insentif bagi negara-negara yang melakukan pengurangan emisi karbon dari sektor kehutanan. Insentif ini nantinya dapat memberi dukungan pada semua pihak yang ikut berperan aktif dalam upaya pelestarian hutan dan pengelolaan secara berkelanjutan. “Dengan REDD pihak pemerintah pusat dan lokal, masyarakat dan perusahaan swasta dapat menerima insentif sesuai dengan komitmen untuk mengupayakan pengurangan emisi dari konservasi dan pengelolaan hutan,” kata Rudi. Konsep REDD ini sendiri telah diimplementasikan APRIL Riaupulp dalam mengelola HTI- nya dengan menerapkan konsep Mosaic Plantation yang terbukti mampu menjaga keanekaragaman hayati hutan sekaligus menjaga hutan bernilai konservasi tinggi (High Conservation Value Forests/HCVF). Hal ini adalah implementasi dari pengelolaan hutan berkelanjutan (sustainable forest management) yang selayaknya dijadikan landasan dalam mengelola industri kehutanan. Komitmen ini merupakan bagian dari upaya Riaupulp menanggulangi bahaya pemanasan global. Melalui iven ini juga, Riaupulp menegaskan kesiapannya mendukung upaya pengurangan emisi karbon dari kegiatan pengelolaan hutan sesuai dengan konsensus dunia seiring dengan Konsep 3 P (profit, people, and planet) yang diterapkan Riaupulp, artinya dalam menjalankan bisnisnya, Riaupulp tidak semata-mata hanya berorientasi kepada keuntungan saja melainkan juga menyeimbangkannya dengan aspek lingkungan dan sosial, ungkap Rudi Dalam mengikuti konfrensi UNFCCC di Bali, APRIL Riaupulp mengirimkan tim manajemen yang ahli dibidang lingkungan hidup dan pelestarian hutan untuk menyampaikan presentasi kepada peserta konfrensi. Adapun tim Manajemen APRIL Riaupulp yang mengikuti acara ini adalah Direktur Utama Riaupulp Rudi Fajar, Direktur Operasional Riaupulp Thomas Handoko, Direktur Sustainability Riaupulp Neil Franklin, Direktur CSR Riaupulp Amru Mahalli, dan staf pendukung lainnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index