Rencana Penurunan Premium, Disambut Warga Dengan Dingin

PEKANBARU (RiauInfo) - Rencana pemerintah menurunkan BBM jenis premium dari Rp6000 menjadi Rp5500 direspon masyarakat Kota Pekanbaru dengan dingin. Sebab, selain terlalu kecil, juga dinilai belum mampu mengimbangi pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga yang sudah terlanjur naik selama ini. 

Hal ini cukup beralasan, mengingat budaya yang melekat di negeri ini adalah gampang ketika naik, susah mau turun. Nyaris disegala aspek, tak terkecuali harga sembako yang kenaikannya disebabkan naiknya BBM. Seperti yang dikatakan Anton, warga Sukajadi yang telah sekian tahun berprofesi sebagai pedagang sembako, yang terletak di depan rumahnya. Menurutnya, penurunan harga Rp500 rupiah ini tidak akan merubah keadaan sama sekali. Barang yang sebelumnya terus mengalami kenaikan harga, sulit untuk diturunkan kembali, ujarnya pesismis Minggu (8/11). Hal yang sama juga dikatakan Wiwiek, pedagang sembako yang ada di pasar Dupa Kelurahan Tangkerang Tengah Marpoyan Damai. Katanya, penurunan Rp500 tersebut diyakininya tidak akan membawa dampak perbaikan ekonomi secara mencolok. Meski demikian, ia tetap menyambut positip tentang rencana pemerintah menurunkan BBM jenis premium pada awal Desember nanti. Namun lain hal bagi Buyung, warga Kecamatan Marpoyan Damai yang sudah lama menjadi tukang ojek, meski penurunannya hanya Rp500 saja, tetap disyukurinya, mengingat ia selalu mengisi BBM dalam jumlah banyak. Jadi andaikan saja, motor bebeknya full tank sebanyak lima liter, dengan harga rencana baru Rp5.500, berarti sudah mampu menghemat Rp2.500 per isi full tank-nya, ungkapnya. (muchtiar)


Berita Lainnya

Index