Refleksi Persiapan PON 2012 Dan ISG 2013

PEMERINTAH PROVINSI RIAU melalui Komite Olah Raga Nasional (KONI) Riau, saat ini tengah berupaya keras mensukseskan dua iven terbesar ditanah air dalam rentang waktu yang singkat, yaitu Pekan Olahraga Nasional yang akan digelar tahun 2012 dan Islamic Solidarity Games III Tahun 2013. Berdasarkan Pertemuan Ketua Umum KONI Rita Subowo dan Ketua PB PON Syamsurizal beserta rombongan di hadapan Sekitar 150 negara anggota International Olympic Committe (IOC), hadir di acara 9Th World Conference On Sport and The Environment, mampu memukau para peserta konferensi di hari kedua di Sheraton Hotel, Qatar. Pasalnya Riau nanti akan menjadi barometer perhelatan olahraga tanah air kelak dengan mengusung tema Green PON. Persiapan Sarana dan Prasarana Olahraga Tidak dinafikan lagi, Riau sebagai tuan rumah penyelenggara saat ini tengah menggiatkan pembangunan sarana dan fasilitas olahraga. Bisa kita saksikan veneus olahraga yang berdekatan dengan Universitas Riau (UR) dengan gagahnya berdiri. Kemudian Stadion Rumbai yang sedang berada dalam tahap perbaikan. Begitu juga dengan beberapa daerah ikut mempersiapkan beberapa sarana olahraganya, karena tidak semua cabang olahraga akan dipertandingkan di kota Pekanbaru. Entah berapa dana APBD yang telah dialokasikan untuk persiapan pesta olahraga tanah air ini. Entah berapa pula jumlah rupiah yang telah diserap bangunan-bangunan itu ditengah tuntutan sekelompok masyarakat yang melarang Gubri untuk “mengemis” pada pihak swasta. Namun yang pasti, dengan persiapan tuan rumah yang maksimal, setidaknya akan dapat mengangkat marwah Riau di tingkat nasional, dan mampu “menjual” Riau ke para investor-investor yang kini di butuhkan bagi laju pertumbuhan Riau, meskipun Riau memiliki APBD yang cukup besar dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia. Jika dilihat dari aspek prasarana pula, mungkin kita masih perlu mengingatkan pihak pemerintah daerah bahwa akses (jalan) menuju tempat pelaksanaan acara masih belum baik. Selain itu, sangatlah zalim kiranya hanya akses menuju tempat pertandingan saja yang diperbaiki, sedangkan dibeberapa tempat masyarakat yang telah lama mengidamkan jalan yang layak guna tidak diikut sertakan dalam prioritas perbaikan. Di Riau Kurang Booming Barangkali hal inilah yang menyebabkan suhu “pertarungan” berbagai cabang olahraga pada PON nanti belum begitu terasa hingga saat ini. Terlepas apakah konsep Green PON ataukah memang publikasi dan informasi mengenai perhelatan tersebut yang kurang booming. Padahal hanya beberapa bulan saja lagi, Kota Pekanbaru dan masyarakatnya akan menjadi pusat perhatian nasional. Tapi yang jelas gaungnya baru sebatas beberapa spanduk dan baliho yang terpasang disepanjang jalan di seluruh kabupaten Kota dengan meletakkan logo PON XVIII. Hingga saat ini belum terdengar hiruk pikuk, yang menandakan aka nada perhelatan besar di bumi lancing kuning. Belum ada even-even lokal sebagai penyemarak menyambut pelaksanaan PON yang hanya dalam beberapa bulan saja lagi. Selain itu juga belum tampaknya beberapa tempat yang akan dijadikan pusat keramaian penyelenggaraan PON tersebut, misalnya MTQ dengan memajang ornament-ornamen PON dan lain sebagainya. Atau memang barangkali saat ini, Pemerintah provinsi Riau, tengah melakukan pengiritan anggaran belanja daerah bagi melancarkan seluruh persiapan. Kesiapan Atlet Riau Sebagai tuan rumah, tentunya tidak ada satupun masyarakat Riau yang mau mengisap jari sendiri, disaat melihat atlet-atlet dari luar Riau yang menyabet sebagian besar medali yang telah dipersiapkan. Tentunya dengan besarnya frekuensi pendukung, tidak hanya “omong besar” kepada masyarakat akan menjadi juara umum. Akan tetapi, dalam jangka waktu yang hanya tinggal sedikit ini, pembinaan olahraga baik cabang yang diandalkan maupun tidak harus segera menjadi fokus pihak-pihak terkait. Jika posisi perolehan Riau tidak lebih baik dari PON KALTIM yang menempati posisi ke-10, maka Riau sama dengan even organizer semata, dan hanya akan meraup keuntungan materi saja (itupun kalau ada) tanpa ada memberitakan sesuatu prestasi yang bisa dibanggakan. Bagi Masyarakat Selain pemerintah daerah, masyarakat juga harus mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pelaksanaan PON kali ini. Kontribusi masyarakat bukan hanya sekadar berteriak sana-sini (meneriakkan yel-yel) dan berkonvoi saja. Tetapi secara tidak langsung, dengan pelaksanaan PON ini pemerintah telah memberikan sebuah kesempatan kepada masyarakat untuk meraup untung yang sebesar-besarnya dari masyarakat baik dari Riau maupun luar Riau sendiri dan tentunya dengan cara-cara yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena sangat dimungkinkan akan banyak pedagang-pedagang dari luat kota Pekanbaru maupun luar provinsi Riau yang akan masuk ke Riau untuk menjajakan berbagai souvenir ataupun cenderamata ala PON. Nah, Jika kondisi ini terjadi maka akan semakin ramai masyarakat Riau yang akan gigit jari. Penulis: EKO HERO S.Sos Mahasiswa S2- Media Dan Komunikasi Universiti Kebangsaan Malaysia

Berita Lainnya

Index