Ratusan Sopir Angkutan Umum Lancarkan Aksi Unjukrasa

PEKANBARU (RiauInfo) - Sejak berdirinya Bandar Raya Payung Sekali, para sopir angkutan umum terus merasa tidak nyaman dalam mencari penumpang. Hal telah mereka luapkan dalam aksi unjukrasa yang telah beberapa kali mereka lakukan. 
Aksi yang sama Senin (5/2) mereka lakukan lagi. Bahkan kali ini mereka mencoba untuk bertemu langsung dengan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah untuk menyampaikan unek-unek mereka. Namun sayangnya, pejabat yang akan ditemui tidak berada di tempat. Mereka hanya diterima Asisten I Sekdako Pekanbaru Marpel, Kepala Dinas Perhubungan Pekanbaru, Pribudi serta Kasatlantas Poltabes Pekanbaru, Seno Aji. Namun mereka menolak bernegosiasi dengan ketiga pejabat itu, sehingga pertemuan tidak mendapatkan hasil apa-apa. Sebelumnya, aksi unjukrasa sempat mereka gelar di halan Kantor Walikota Pekanbaru. Aksi yang diikuti pula oleh sejumlah sopir oplet ini sempat menimbulkan kemacetan di jalan depan kantor Walikota Pekanbaru. Aksi ini mereka gelar karena para sopir angkutan umum itu merasa terlalu berat dengan berbagai peraturan yang dikenakan kepada mereka, termasuk diantaranya peraturan yang mengharuskan mereka masuk ke terminal Bandar Raya Payung Sekali. Menurut mereka, peraturan-peraturan itu telah membuat mereka tidak leluasa dalam mencari penumpang. "Sejak ada peraturan itu pendapatan kami penurun drastis sehingga tidak mampu lagi membayar setoran," ungkap Rachman, salah seorang sopir bus angkutan umum. Keengganan mereka masuk ke dalam terminal Badar Raya Payung Sekaki karena penumpang di tereminal tersebut sangat sepi, karena belum adanya angkutan kota ke terminal tersebut. Akibatnya penumpang lebih banyak menunggu di pinggir jalan ketimbang di dalam terminal. Namun, menurutnya, sopir bus tidak bisa leluasa mengambgil penumpang di pinggir jalan, karena kalau ketahuan pasti terkena razia. "Kondisi inilah yang membuat kami semakin tertekan. Sementara kami butuh uang untuk setoran dan dibawa pulang untuk makan anak dan istri," ujar Syaiful, sopir lainnya.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index