Ratusan Pelacur Juga Ikut Upacara

"Kami merasa sangat puas dan senang telah ikut upacara dalam HUT RI ke-62 ini. Saya rasa hal ini membuat seluruh pelacur yang ada didalam lokalisasi ini menjadi terharu. Karena masih ada perhatian dari semua kalangan terhadap kehidupan kami disini," ungkap Linda seorang pelacur yang memberikan teks pidato ke Presiden Penyair Pelacur kepada RiauInfo di Lokalisasi Teleju, Jumat (17/8). Menurut Linda, ditunjuknya dia menjadi pengantar teks pidato kepada Presiden Penyair Pelacur mempunyai makna tersendiri baginya. "Ini suatu hal yang tak terlupakan oleh saya. Karena selama hidup saya. ini adalah yang pertama dilakukannya," katanya. Linda yang telah tiga tahun menetap di Lokalisasi ini, mengutarakan, bahwa banyak pihak apa yang telah dilakukannya adalah sebuah yang mungkin dipandang hitam, kelam dan tak bermoral. "Hal ini tak membuat kami semua berkecil hati. Karena sesungguhnya kekelaman cara hidup diruang yang anda ambil menunjukan bahwa terjadi kekelaman dalam sikap dan tindakan anak bangsa yang lain," ujarnya. Keberadaan pelacur disini tidak akan wujud jika semua pihak berbuat untuk kepentingan bersama. Kekelaman tidak akan muncul jika semua pihak berpikir terang tentang sesama."Kami menyadari, bahwa dunia yang kami geluti bukanlah sebuah dunia berdiri sendiri. Ada sebuah relasi sosial yang menjadi latarbelakang kehadirannya. Tak ada satupun diantara kita yang ingin menjadi sesuatu yang tak diinginkan. Kami ingin menjalankan hidup kemanusiaan yang putih," katanya sembari berharap. Sementara itu, teman Linda yakni Tina (25) menambahkan upacara ini dapat membuat seluruh pelacur disini senang dan merasa sangat dihargai. "Oleh karena itu, kami seluruhnya mau ikut upacara ini. Kami sangat senang, bahwa apa yang telah kami cita-citakan akhirnya terwujud juga. Saya minta kejadian ini akan terulang tahun yang akan datang," katanya mengakhiri. (Dd)