RAPP -Tanoto Foundation Latih 25 Petani Kampar dan Kuansing

[caption id="attachment_17566" align="alignleft" width="300"]Social and Government Relations Manager PT. RAPP Wan Mohd Jakh Anza, menyematkan tanda peserta Pelatihan Sistem Pertanian Terpadu Angkatan II Tahun 2009 di Gedung BPPUT CSR PT. RAPP, Kamis (23/7). Social and Government Relations Manager PT. RAPP Wan Mohd Jakh Anza, menyematkan tanda peserta Pelatihan Sistem Pertanian Terpadu Angkatan II Tahun 2009 di Gedung BPPUT CSR PT. RAPP, Kamis (23/7).[/caption] PEKANBARU (RiauInfo) - PT. Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Department bekerjasama dengan Tanoto Foundation (TF) kembali mengadakan Pelatihan Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming System/IFS) Angkatan II Tahun 2009 yang diikuti 25 petani dari 14 desa di Kabupaten Kampar dan Kuansing bertempat di Gedung Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) CSR RAPP, Kamis (23/7).
Pelatihan yang berlangsung selama satu minggu (23-29 Juli) ini dibuka oleh Social & Government Relations (SGR) Manager, Wan Mohd Jakh Anza serta dihadiri jajaran manajemen seperti Dy. Director CSR DR Imron Rosyadi, Internal Communication Manager Salomo Sitohang, Kordinator Program IFS Sundari Berlian, Kordinator CSR Mahmud Hasyim, dan Tim fasilitator pelatihan CSR lainnya. Sebelumnya, Pelatihan IFS Angkatan I dilakukan RAPP (16-23 Juni) lalu diikuti 30 peserta dari 14 desa di Kabupaten Pelalawan dan Siak. Dalam sambutan pembukaannya, SGR Manager Wan Mohd Jakh Anza menyampaikan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) terhadap masyarakat petani yang berada di sekitar operasional perusahaan. Hal ini seiring komitment RAPP untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dan konsep 3 P (People, Planet, Profit) yang dianut perusahaan yang artinya dalam menjalankan usahanya RAPP tidak semata-mata mengejar keuntungan saja melainkan juga menyeimbangkannya dengan aspek lingkungan dan sosial. Pelatihan ini adalah salah satu penerapan konsep sosial yang diimplementasikan RAPP melalui program CSR. Kepedulian RAPP ini juga sangat mendukung tekad Founding Father RAPP Sukanto Tanoto yang senantiasa menekankan A business must be good for its country, its community and itself. Keberadaan RAPP dan TF .di daerah ini bukan sebagai tamu melainkan sebagai tuan rumah, jelas Wan Jakh. Melalui pelatihan ini, seluruh peserta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terutama dalam menerapkan konsep pertanian terpadu yang meliputi pertanian, peternakan dan perikanan. Diharapkan terjadi perubahan pola sikap yang lebih positif dalam menjalani kehidupan sebagai petani. Wan Jakh menghimbau kepada seluruh peserta agar dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya sehingga lebih berguna terutama dalam hal peningkatan hasil pertanian yang bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Selain itu diharapkan seluruh peserta dapat menjadi motivator dan menularkan pengetahuan yang diperoleh kepada orang-orang disekitarnya. Dy. Director CSR, DR Imron Rosyadi mengatakan, tahun 2009 ini CSR RAPP merencanakan akan melatih lebih dari seratus petani dari puluhan desa di sekitar wilayah operasional perusahaan. Pelatihan ini adalah bagian dari komitmen RAPP yang telah direncanakan guna meningkatkan kapasitas mitradampingan baik ilmu pengetahuan, keterampilan, attitude dan informasi mengenai program pertanian terpadu yang meliputi program pertanian (tanaman pangan dan hortikultura), perikanan, peternakan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang ada dilingkungannya. Pelatihan yang diadakan saat ini merupakan entry-point untuk keberlanjutan program kedepan. Diharapkan juga, petani yang sudah dilatih akan berbagi ilmu dengan masyarakat lainnya melalui kelompok tani yang ada di desa masing-masing. Menurut Imron, tujuan dilakukannya pelatihan ini adalah untuk Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar peserta pelatihan (mitradampingan) tentang system pertanian terpadu, Meningkatkan sikap, perilaku dan motivasi yang positif peserta pelatihan, Meningkatkan akses informasi dan jaringan untuk mitradampingan dan Menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan mitradampingan. Dijelaskan Imron, para petani ini akan menerima materi tentang pertanian, perternakan, perikanan dan pengetahuan lainnya yang mendukung dalam penerapan di lapangan nantinya, selama satu pekan. ”Setiap harinya para peserta memulai aktifitas diawali dengan senam pagi dilanjutkan dengan materi teori (30%) dan praktek (70%) di lapangan dan akan selesai pada sore hari. Malamnya akan dilanjutkan dengan pemantapan materi pelatihan yang telah diterima pada siang harinya,” jelasnya.(ad)

Berita Lainnya

Index