RAPP-BKSDA Riau Padamkan Kebakaran Lahan di Teso Nilo

news8285PEKANBARU (RiauInfo) - Tim BKSDA Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) Dishut Riau dibantu Fire Fighter PT.Riau Andalan Pulp And Paper (PT.RAPP) menurunkan lebih dari 20 personil untuk memadamkan sejumlah titik api yang muncul di kawasan perluasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang masuk dalam wilayah Desa Bukit Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kab.Pelalawan, Riau, Sabtu (24/1). Kebakaran di kawasan lindung itu diperkirakan sudah berlangsung sejak pekan lalu dan sejak diturunkannya tim ini, api sudah mulai dapat diatasi. Apalagi dalam dua hari terakhir kawasan ini juga diguyur hujan deras hingga sangat membantu tim pemadaman mengatasi meluasnya kawasan yang terbakar. Demikian disampaikan Manejer Hubungan Media PT.RAPP, Nandik Sufaryono kepada wartawan di Pangkalan Kerinci, Selasa (27/1). Dikatakan Nandik, Tim Fire Fighter PT.RAPP, yang dipimpin langsung Koordinator Fire Fighter, Yuneldi, sampai hari ini masih melakukan pemantauan dan penanggulangan di sejumlah tempat yang masih berpotensi terjadi kebakaran. Meskipun kebakaran lahan tersebut tidak terjadi di dalam kawasan operasional PT.RAPP, namun pihaknya tetap memiliki tanggung jawab untuk membantu melakukan pemadam. “Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan kepedulian PT.RAPP terhadap terjadinya kerusakan lingkungan akibat perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab. Taman Nasional Tesso Nilo adalah kawasan lindung yang keberadaannya dilindungi Undang Undang, maka semua pihak mesti menjaganya,“ kata Nandik. Ditambahkan Nandik. PT.RAPP konsisten menangani dan menanggulangi kebakaran lahan di seluruh kawasan, sebab kebakaran yang terjadi dapat merusak lingkungan yang tentunya merugikan banyak pihak. Pemadaman kebakaran lahan sudah menjadi komitmen PT.RAPP, karena pihaknya sejak tahun 1994 sudah menerapkan kebijakan lahan tanpa bakar (No Burn Policy) guna menjaga kelestarian lingkungan. “Banyak sekali kerugian yang ditimbulkan akibat pembakaran lahan yang dilakukan secara serampangan. Terjadi kabut asap yang menyebar sampai ke negara-negra tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang sangat berpengaruh terhadap kualitas udara dan kesehatan serta keselamatan transportasi. Kerugian yang paling mahal sebenarnya adalah citra negatif bagi negara Indonesia sebagai negara yang bermasalah dalam pengelolaan lingkungan hidup. Akibatnya, hal itu berdampak terhadap nilai jual dan daya saing produk kita di pasar mancanegara,” pungkas Nandik. Dalam kesempatan itu Nandik menghimbau seluruh komponen masyarakat di seluruh wilayah Riau untuk secara bersama-sama menyadari dan memberikan penyadaran bagi pelaku-pelaku pembakaran lahan tentang resiko yang harus ditanggung seluruh warga masyarakat akibat perilaku buruk membakar lahan yang cenderung sudah menjadi agenda tahunan itu.(ad/rls)
   

Berita Lainnya

Index