Dari jadwal yang ada sehari sebelumnya, Seninnya (29/1) ada Rapat Paripurna penyampaian laporan hasil Panitia Anggaran DPRD Provinsi Riau terhadap RAPBD Provinsi Riau Tahun anggaran 2007. Esoknya dilanjutkan denga rapat paripurna pendapat akhir fraksi dan pengesahan RAPBD Provinsi Riau tahun 2007.
Mambang Mit mengatakan, dalam RAPBD tahun 2007 tersebut koredornya tetap pada sistem perencanaan dan mekanisme penyusunan program kegiatan. Ia mencontohkan dalam kaitannya dengan Program K2i, dilakukan dengan musyawarah dari tingkat desa, sampai ke kecamatan, kabupaten dan kota sampai ke provinsi.
Kemudian juga kata Mambang Mit dengan melibatkan masyarakat secara keseluruhan, begitu juga dari pihak DPRD Provinsi Riau juga turun langsung kemasyarakat seperti masa resesnya. Dari situ semua, maka terkumpullah data itu yang kemudian dituangkan di RAPBD tersebut khususnya mengenai K2i.
Ia mengatakan, terutama dalam bidang K2i sangat banyak kebutuhan yang diperlukan, namun konsern terhadap bidang ini anggaran kita terbatas. Kemudian juga kalaupun anggaran cukup kata Mambang Mit, tapi kemampuan kita untuk melaksanakan juga terbatas.
Oleh karena itu kata Mambang Mit, Pemerintah Provinsi Riau dalam membuat suatu perencanaan yang tertuang dalam RAPBD itu melalui tahapan-tahapanya. Tahapan tersebut dilihat dari kebutuhanya apa, kemudian kemampuannya, kemudian kemampuan operasional kita termasuk personel, peralatan dan sebagainya.
Ia juga mengatakan, menurut penelitian yang telah dilakukan anggaran pemerintah itu hanya 30-40 persen saja, selebihnya adalah akumulasi dari dana masyarakat. Anggaran pemerintah hanyalah menstimulan, sehingga ada kreatifitas masyarakat seperti investasi, membuat kegiatan-kegiatan ekonomi dan lainnya di masyarakat.
Itulah yang ingin kita kembangkan saat ini, oleh karena itu apa yang menyangkut dengan K2i kita membangun sarana prasarana sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas masyarakat seperti jalan dan sebagainya kata Mambang Mit.***
