RAPBD Bengkalis 2007 Capai Rp2,034 Triliun

Bengkalis – Bertempat di Gedung DPRD Bengkalis Jalan Antara, Bupati Bengkalis diwakili Sekretaris Daerah H Sulaiman Zakaria, Jum’at kemarin menyampaikan pengantar nota keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Bengkalis tahun 2007.
Sidang paripurna penyampaian nota keuangan RAPBD Bengkalis tahun 2007 itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Bengkalis, Bagus Santoso dan dihadiri 23 anggota dewan. Turut hadir Asisten I, H Burhanudin dan Asisten II, H Zakaria Yusuf serta sejumlah kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian. Menurut Sulaiman RAPBD kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk tahun 2007 yang akan datang, mencapai Rp2,034 triliun. Angka tersebut berdasarkan akumulasi perkiraan besarnya pendapatan 2007 yang mencapai Rp 1,461,51 triliun dan perkiraan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2006 sebesar Rp 572,71 miliar. “Estimasi besarnya pendapatan pada RAPBD Bengkalis tahun 2007 sebesar Rp 1,461,51 triliun, dengan perhitungan akumulasi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 60,2 miliar dan dana perimbangan sebesar Rp1,401 triliun. Sedangkan komponen belanja dianggarkan sebesar Rp1,992 triliun,” jelas Sulaiman. Masih menurut Sulaiman, komponen belanja tersebut secara garis besar terdiri atas belanja tidak langsung sebesar Rp 515,185 miliar dan belanja langsung sebesar Rp 1,477 triliun. Komponen belanja tidak langsung ini, tambahnya, terdiri belanja pegawai sebesar Rp 296,45 miliar, belanja bantuan sosial sebesar Rp 132,85 miliar. “Kemudian, belanja bantuan keuangan sebesar Rp 85,6 miliar dan belanja tidak terduga sebesar Rp 274,28 miliar. Sedangkan komponen belanja langsung terdiri belanja pegawai sebesar Rp 143,91 miliar. Belanja barang dan jasa sebesar Rp 423,80 miliar dan belanja modal sebesar Rp 909,48 miliar,” jelasnya. Lebih jauh Sulaiman menjelaskan, komponen pembiayaan netto yang dianggarkan sebesar Rp 530,87 miliar terdiri pembiayaan penerimaan sebesar Rp 572,71 miliar. “Pembiayaan penerimaan ini merupakan perhitungan sisa lebih sisa APBD Kabupaten Bengkalis tahun 2006 dan pembiayaan pengeluaran sebesar Rp 41,84 miliar, yang terdiri penyertaan modal pemerintah daerah sebesar Rp 41,60 miliar dan pembayaran pokok utang sebesar Rp 240,79 miliar,” ujarnya. Sementera itu SILPA tahun 2006, imbuh Sulaiman, sebesar Rp 572,71 miliar. SILPA ini merupakan komponen terdiri dana over target PAD dan sisa tender sebesar Rp114,04 miliar serta penghematan belanja sebesar Rp 8,67 miliar. “SILPA tahun 2006, mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan SILPA 2005 yaitu sebesar Rp817,61 miliar atau mengalami penurunan sebesar 30 persen,” kata Sulaiman. Masih menurut, Sulaiman, terjadi penurunan itu diantaranya disebabkan belum dialokasikannya anggaran kegiatan lanjutan tahun 2006. Karena sampai saat ini perkiraan kegiatan lanjutan belum dapat ditaksasi secara akurat. Sementara berbagai kegiatan tahun anggaran 2006 masih berjalan sesuai rencana dan tentunya hal ini akan kita cermati bersama dan diperhitungan sebagaimana mestinya. Lebih jauh, kata Sulaiman lagi, prinsip-prinsip dasar dalam pengalokasian dana RAPBD Kabupaten Bengkalis 2007 tetap memfokuskan pada azas manfaat, efisiensi, efektifitas dan transparan. Ditambahkannya, pelaksanaan agenda pembangunan ditentukan kualitas kebijakan serta sumberdaya pembangunan yang ada. Kemudian dukungan pendanaan yang mempunyai implikasi kebijakan dan pendanaan yang dipertimbangkan dengan matang, penuh tanggung jawab serta kearifan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan untuk menjamin terciptanya kesinambungan pembangunan dan keadilan antar generasi. "Pemkab Bengkalis tetap komitmen terhadap perkembangan dan kesinambungan pembangunan. Meskipun demikian, di tengah keberhasilan yang dicapai, harus diakui bahwa belum seluruh aspek memberikan hasil yang optimal sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat," aku Sulaiman. Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak variable yang mempengaruhinya, misalnya faktor geografis, sumber daya manusia, infrastruktur, dinamika lingkungan strategis dan dampak krisis multi dimensi. “Hal inilah yang mendorong Pemkab Bengkalis untuk senantiasa melaksanakan berbagai penyesuaian dengan paradigma baru serta perkembangan situasi dan kondisi terkini yang terjadi,” katanya.***

Berita Lainnya

Index