Putera Indonesia, Raih Runner Up Anugerah Saintis Muda Asia-Pacific 2009

[caption id="attachment_18670" align="alignleft" width="260"] Irwandi Jaswir saat menjadi peneliti tamu di Jepang Irwandi Jaswir saat menjadi peneliti tamu di Jepang[/caption] PEKANBARU (RiauInfo) - Profesor Madya Irwandi Jaswir (38), ilmuwan Indonesia yang kini menjadi dosen di Departemen Biotechnology Engineering, International Islamic University Malaysia, berhasil meraih posisi runner-up dalam Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009 di Bangkok, Rabu (3/6) pekan lalu. Kompetisi prestisius ini diprakarsai oleh Scopus, situs database pencarian jurnal ilmiah dan indeks kutipan (citation) terbesar di dunia. Ketika dihubungi Riauinfo.com, Minggu malam, alumni IPB Bogor ini menjelaskan, bahwa dirinya keluar sebagai Juara II setelah menyisihkan 150 kandidat dari 23 negara di Asia – Pacific. Mereka dibagi ke dalam 3 kategori, yakni Bisnis, Pertanian dan Sumberdaya Alam, serta Teknologi dan Engineering. “Saya sendiri sendiri berkompetisi dalam bidang pertanian dan sumber daya alam,” ujarnya yang saat dihubungi sedang mengikuti Turnamen Tenis Antar Dosen Perguruan Tinggi berada di Trengganu. Ditambahkan, untuk tahun 2009, pencarian Saintis Muda Terbaik Asia Pasifik sudah dimulai sejak akhir tahun lalu. Kompetisi ini merupakan acara tahunan untuk mencari saintis muda yang berusia dibawah 40 tahun di kawasan Asia Pasifik yang sudah memberikan kontribusi yang signifikan dalam karya ilmiah mereka maupun untuk sumbangan kemasyarakatan. Semua pencalonan dinilai oleh panel juri yang terdiri dari 3 orang untuk setiap bidang. Mereka merupakan para pakar dan profesor berkaliber dari seluruh dunia yang mempunyai rekor karya ilmiah di Scopus yang menakjubkan. Tiga kriteria penilaian adalah jumlah dan kualitas karya di jurnal ilmiah bergengsi di luar negeri, jumlah kutipan (citation) setiap karya ilmiah yang digunakan oleh saintis lain dalam karya mereka berdasarkan database Scopus, serta dampak sosial yang terdokumentasikan. Setelah melalui saringan selama beberapa bulan, 5 finalis setiap kategori diundang oleh panitia untuk mempresentasikan karya serta achievements (pencapaian) mereka dihadapan para juri di Asian Institute of Technology (AIT), di Bangkok, Rabu (3/6). Dari 15 finalis yang hadir di Bangkok, Irwandi merupakan satu-satunya peserta dari Indonesia, namun kebetulan membawa nama institusi Universitas tempatnya mengajar di Malaysia. Para finalis lain berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, Cina, India, Taiwan, Hong Kong, dan Thailand. Irwandi, mempunyai catatan 40 an karya ilmiah di jurnal-jurnal bergengsi di luar negeri, serta 60 karya ilmiah di konferensi internasional, disamping punya puluhan artikel ilmiah popular diberbagai media massa. Kontributor tabloid BOLA ini juga memiliki 5 artikel berbentuk bab buku (book chapter) di buku ilmiah internasional. Hingga kini, ayah 3 anak ini, sudah mengoleksi 23 awards (anugerah) saintifik di tingkat lokal maupun internasional, termasuk medali emas di Jenewa pada 2006 atas inovasinya dalam metode pendeteksian lemak babi. (Tony)

Berita Lainnya

Index