PSN Efektif Berantas Penyakis Chikungunya

news6821PEKANBARU (RiauInfo) - Ketua Tim Penggerak PKK Bengkalis, Ny Hj Fauziah Syamsurizal mengingatkan seluruh masyarakat daerah ini, bahwa cara yang efektif pemberantasan penyakit Chikungunya sama dengan penyakit demam berdarah. Yakni memutus mata rantai perkembangannya melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lewat kegiatan 3M. Yaitu dengan menguras, menutup dan menimbun (mengubur) sampah yang dapat menjadi tempat berkembanganbiaknya nyamuk. Dengan kondisi saat ini dimana air hujan cukup tinggi, diingatkan Fauziah, pastikan jangan ada satupun tempat atau sampah di sekitar lingkungan tempat tinggal yang dapat menampung air dalam waktu yang relatif lama, meskipun hanya sedikit. Karena genangan air seperti itu akan menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aboviktus yang menyebarkan virus Chikungunya. Hal itu dikatakannya saat ditemui usai menyerahkan satu unit alat fogging bantuan PT Kondur Petroleum SA di Desa Muntai, Jum’at petang (17/10) kemarin. Muntai merupakan salah satu desa di Kecamatan Bantan yang sejumlah warganya positif terserang penyakit Chikungunya. Dikatakan Fauziah, tempat-tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu sekali harus dikuras. Hal ini dikarenakan nyamuk penyebar virus Chikungunya tersebut berkembang biak dari telur sampai menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari. Kemudian, Fauziah juga mengingatkan, nyamuk yang menyebarkan virus Chikungunya senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang pintu kamar. Selanjutnya, nyamuk ini juga menyenangi tempat yang gelap dan pengap. Selain itu, lingkungan dalam rumah juga harus diciptakan menjadi tidak ideal bagi nyamuk tersebut. ”Untuk itu, pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut,” sarannya. Fauziah juga mengatakan, buruk sanitasi lingkungan di suatu tempat merupakan penyebab semakin cepatnya penyebarluasan penyakit Chikungunya. Untuk itu, dia mengimbau seluruh masyarakat di daerah ini untuk menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. “Kesadaran masyarakat dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat merupakan jalan yang paling baik untuk mencegah penyebarluasan penyakit Chikungunya,” kata isteri Bupati Bengkalis ini. Sehubungan dengan itu, Fauziah minta pihak Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana di masing-masing kecamatan, desa maupun kelurahan serta pihak terkait lainnya untuk proaktif memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat akan arti penting perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyebarluasan penyakit Chikungunya ini. Mengenai fogging (pengasapan), Fauziah mengatakan, sebenarnya bukan langkah efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentik-jentiknya masih hidup. Sebab, selain biaya relatif mahal, katanya, fogging hanya berpengaruh sesaat dan tidak dapat menghilangkan penyebab sebenarnya. “Meskipun demikian, fogging tetap diperlukan untuk mencegah agar penyakit Chikungunya tidak menyebar lebih luas. Khususnya untuk membasmi nyamuk dewasa,” kata Fauziah.(ad/rls)
 

Berita Lainnya

Index