PEKANBARU (RiauInfo) - Mengejar dan menerapkan persetujuan delapan poin Milenium Develovement Goals (MDGs) terutama masalah kemiskinan, pendidikan, konsevasi lingkungan dan tentang kesehatan, PT. Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) menggelar simposium di Pekanbaru.
Simposium ini diharap akan mendapatkan suatu koordinasi dalam mencapai delapan poin MDGs. Pasalnya, antara program pemerintah, dalam hal ini Pemprov Riau juga telah memiliki dan melakukan berbagai program yang terkait dengan delapan poin MDGs. Seperti Program K2i yang memberantas kemiskinan dan kebodohan serta pembanguanan infrastruktur.
Acara ini dibagi dalam empat sesi dengan pembicara berbeda tiap sesinya. Seperti Prof. Dr. RE Soeriatmadja, Dieter Brules, Abdurrahman Syebubakar mengisi sebagai pembicara dalam sesi pertama. Sedang sesi ke dua hadir pembicara Ivan A. Hadar (MDGs), Emrizal Pakis , Rida K Liamsi (Riau Pos) dan modertaornya Fachrunnas MA Jabbar dari Riaupulp.
Dalam simposium ini terungkap bahwa Riaupulp telah melakukan realisasi delapan poin MDGs tersebut juga seiring dengan program pemprov Riau yang memerangi kemiskinan, kebodohan dan perbaikan ekonomi dalam berbagai varibel.
Millennium Development Goals atau MDGs 2015 adalah hasil kesepakatan 189 negara termasuk Indonesia yang punya 8 tujuan dalam 48 target. Tujuan ini seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender, kesehatan keluarga, pencegahan penyakit menular utama, konservasi lingkungan dan kerjasama global.
Oleh karenanya, PT. Riau Andalan Pulp And Paper (Riaupulp) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (BAPPEDA) Riau mengadakan simposium ini mengangkat tema Bridging Government and Private Sector Contribution To Achieve Millenium Development Goals.
Simposium diikuti sekitar 200 peserta dari kalangan instansi pemerintah, perguruan tinggi, mahasiswa, tokoh masyarakat, perusahaan, LSM, media massa dan Manajemen Riaupulp. Gubernur Riau diwakili Asisten II Sekdaprov Herlian Saleh, secra resmi membuka simposium ini, Senin (19/11) di Hotel Aryaduta, Pekanbaru.(Surya)
