PLN RIAU-KEPRI SEHARUSNYA MALU! PT RAPP Hanya Padamkan Listrik Satu Jam di Bulan Ramadhan

PEKANBARU (RiauInfo) - Ini berita sangat memalukan bagi PLN Riau. Kendati pasokan bahan baku sebagai sumber energi listrik belum sepenuhnya terpenuhi, namun PT Riau Andalan Pulp And Paper (PT.RAPP) mengambil kebijakan yang menggembirakan.
Perusahaan bubur kertas tersebut akhirnya hanya melakukan pemadaman listrik selama satu jam saja di kawasan Pangkalan Kerinci dan sekitarnya. Hal itu disampaikan Media Relations Manager PT.RAPP Nandik Sufaryono kepada wartawan di Pangkalan Kerinci, Jum’at (21/8). Menurut Nandik, manajemen PT.RAPP sangat memahami dan memaklumi arti penting bulan Ramadhan, sebagai bulan ibadah bagi umat muslim, sehingga memandang perlu untuk meminimalisir waktu pemadaman listrik yang selama ini terjadi selama dua jam menjadi hanya satu jam saja. “Dengan interval waktu satu jam pemadaman pada siang hari tersebut, kita berharap aktivitas masyarakat di kota Pangkalan Kerinci dan sekitarnya dapat terbantu terutama dalam kegiatan bulan Ramadhan. Insya Allah pemadaman hanya akan dilakukan siang hari saja,” kata Nandik. Nandik menjelaskan pasokan bahan baku yang masih belum terpenuhi secara optimal membuat RAPP juga tidak berproduksi secara optimal pula, termasuk produksi energi listrik yang disuplay ke seluruh kawasan komplek PT.RAPP dan Kota Pangkalan Kerinci mengalami gangguan juga. Namun gangguan pemadaman listrik itu, menurut Nandik diupayakan seminimal mungkin dalam interval waktu satu satu jam saja. “Kami telah melakukan langkah-langkah untuk membantu masyarakat dan pemerintah daerah agar selama bulan Ramadhan ini kita semua dapat menjalankan ibadah puasa dengan sempurna tanpa gangguan yang berarti,” tuturnya. Dikatakannya pula, pemadaman listrik pada siang hari selama satu jam terpaksa harus dilakukan sebagai konsekuensi ketidak-cukupan bahan bakar guna menggerakkan turbin pembangkit listrik. Sebelumnya, dengan pasokan bahan baku yang cukup, pihaknya dapat menggunakan kulit kayu dan black liquor (dihasilkan dari kayu) sebagai bahan bakar. Namun dengan berkurangnya pasokan bahan baku maka kulit kayu dan black liquor yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan bahan bakar sehingga memaksa perusahaan tersebut menggunakan bahan bakar alternatif berupa solar dan batu bara yang harganya cukup mahal. ”Dengan situasi yang sulit saat ini, kami terpaksa mengurangi pembelian bahan bakar alternatif itu sehingga dengan terpaksa pula kami harus mengurangi pasokan listrik di luar proses produksi guna menjaga agar operasional pabrik dan proses produksi tetap berjalan,” pungkas Nandik. Ditambahkan Nandik pengurangan interval waktu pemadaman listrik menjadi hanya sekitar satu jam ini juga akan disampaikan pihaknya kepada PT.PLN untuk diteruskan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat memahami dan memakluminya. “Mudah-mudahan kebijakan PT.RAPP mengurangi interval waktu pemadaman listrik menjadi hanya satu jam ini dapat diapresiasi seluruh komponen masyarakat secara positif,” harap Nandik.(ad)

Berita Lainnya

Index