PLN Pekanbaru Dikecam dan Kena Sumpah Serapah

PEKANBARU (RiauInfo) - Setiap PLN mematikan aliran listrik, pasti para pelanggan ingin tahu kapan listrik akan dinyalakan kembali. Namun keingintahuan itu selalu saja tak terkabulkan karena pihak PLN selalu tidak mengangkat telepon layanan pelanggannya. 
Kondisi seperti ini bukan hal baru lagi di PLN Cabang Pekanbaru. Setiap listrik mati, pelanggan sangat sulit mengetahui apa penyebab listrik mati dan kapan listrik akan nyala kembali. Sebab pihak PLN selalu tidak mengangkat telepon layanannya. Sikap PLN seperti ini banyak dikecam pelanggan. Mereka melihat pihak PLN sengaja melakukan hal itu karena tidak mau direpotkan oleh pertanyaan-pertanyaan pelangganan. Padahal sudah tugas mereka memberikan layanan seperti itu. Supriono (47) warga Jalan Hangtuah Pekanbaru yang di wilayahnya Minggu malam (11/3) terkena giliran listrik mati mengaku sangat jengkel dengan sikap PLN tersebut. "Saya sudah berkali-kali menghubungi pihak PLN untuk menanyakan kapan listrik dinyalakan kembali, tapi panggilan saya tak sekalipun diangkat," ujarnya. Sikap PLN seperti ini, menurut dia, membuktikan perusahaan tersebut sangat tidak profesional. "Seharusnya mereka wajib memberikan penjelasan kepada masyarakat kenapa listrik mati dan kapan menyala kembali," ujarnya. Tapi kenyataannya, pihaik PLN malah terkesanm menghindar dari langganan setiap memutuskan aliran listrik. "Saya benar-benar jengkel dengan perlakuan pihak PLN seperti ini. Dari waktu ke waktu mereka terlihat tambah tidak profesional," ujarnya. Hal yang sama juga dikemukakan Epri (32) warga Jalan Beringin, Gobah, Pekanbaru yang Minggu malam (11/3) aliran listrik di wilayahnya juga dimatikan PLN. Dia mengaku sudah hampir seratus kali menelepon PLN, tapi nadanya selalu sibuk. Beberapa kali, menurut dia, memang panggilannya masuk, namun tidak ada satupun pegawai PLN yang bersedia mengangkatnya. "Sebenarnya mau apa sih orang-orang PLN itu. Sudah pekerjaan gak becus, pegawainya belagu lagi," ungkap dia sambil menyumpah serapahi PLN.(Ad)
 

Berita Lainnya

Index