PKK Bengkalis Adakan Pengobatan Massal Di Desa Kudap

Teluk Belitung - Dalam rangka pelaksanaan Kesatuan Gerak KB Kesehatan ke-34 tahun 2006, Sabtu lalu, Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bengkalis melaksanakan pengobatan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis. Kegiatan yang diperuntukan terutama untuk keluarga kurang mampu itu, pelaksanaannya dipusatkan di gedung SMP Negeri 4 Desa Kudap Kecamatan Merbau.
Dalam acara yang dihadiri sejumlah pengurus TP PKK Kabupaten Bengkalis seperti Ny Hj Sri Wahyuni Normansyah dan Ny Hj Darmiwati Sulaiman serta camat Merbau Arjunaidi dan Ketua TP PKK Merbau Ny Hekmawati Arjunaidi itu, tidak kurang dari 500 masyarakat berhasil dilayani. Baik itu yang berobat berbagai penyakit, maupun ingin menjadi akseptor KB. Termasuk juga mereka yang ingin memeriksakan kehamilan dan menimbang anaknya. Pada kesempatan itu, saat ditemui usai meninjau dari dekat pelayanan, Ketua TP PKK Bengkalis, Ny Hj Fauziah Siregar menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian TP PKK yang diharapkan dapat memberikan kontibusi dalam mempercepat keberhasilan peningkatan derajat kesehatan masyararakat d daerah ini. Pada kesempatan tersebut, selain mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan yang bersih memiliki arti penting dalam kesehatan, isteri bupati Bengkalis tersebut juga kembali mengingatkan arti penting KB untuk peningkatan ketahanan, kualitas dan kesejahteraan keluarga. “Sebagai unit terkecil dari masyarakat, keluarga merupakan cermin kekuatan masyarakat, bangsa dan negara. Dan, kekuatan bangsa dan negara terletak pada ketahanan keluarga,” jelas Fauziah seraya tidak lupa mengajak pasangan usia subur (PUS) untuk menjadi akseptor KB. “Terutama yang anaknya lebih dari dua orang,” ajaknya. Ditambahkan Fauziah, keikutsertaan sebuah keluarga menjadi akseptor KB, semata-mata tidak hanya bertujuan mengatur jarak kelahiran atau membatasi jumlah anak yang dimiliki. Lebih dari itu, menjadi akseptor KB manfaatnya sangat besar bagi kesehatan ibu dan anak maupun keluarga secara keseluruhan. "Bukan itu saja, dengan ber-KB, ketahanan, kesejahteraan dan kualitas sebuah keluarga akan lebih mudah ditingkatan. Karena itu, mengingat betapa penting KB, maka bagi keluarga yang masih tergolong pasangan usia subur namun belum ber-KB, segera ber-KB. Terserah, apapun alat kontrasepsi yang ingin digunakan. Yang penting jangan sampai ditunda-tunda lagi," ajak Fauziah, memberikan motivasi. Masih kata Fauziah, ketahanan, kesejahteraan dan kualitas keluarga dengan jumlah anak sedikit akan lebih mudah ditingkatkan dibandingkan keluarga yang jumlah anaknya banyak. "Dan, akan semakin sulit lagi apabila keluarga yang banyak anak itu tergolong keluarga miskin," katanya. Pada bagian lain, agar daerah dan bangsa ini semakin mantap melangkah menuju hari esok yang sejahtera dan bermartabat, Fauziah juga mengajak setiap orang tua agar dapat membangun keluarganya sebagai pilar pembangunan yang kokoh. "Keluarga kita mencerminkan martabat kita dan jangan tinggalkan keluarga kita dalam kondisi yang tidak berdaya," pesannya sembari berulang kali mengingatkan KB itu bertujuan mewujudkan keluarga berkualitas. Untuk memberikan motivasi lebih lanjut tentang arti penting KB, Fauziah menyampaikan sebuah data. Menurutnya, setiap tahunnya ada sekitar 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi) yang tak aman. “KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu,” terangnya. Di masa kehamilan umpamanya, jelas Fauziah lagi, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat kehamilan terlalu dini, kehamilan terlalu telat, kehamilan-kehamilan terlalu dekat jaraknya, terlalu sering hamil dan melahirkan. “Sebuah keluarga akan lebih sehat dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila keluarga tersebut dapat mengendalikan penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil. Cara yang tepat untuk ini, dengan cara menjadi akseptor KB,” pesan Fauziah lagi. Selanjutnya, kepada para ibu yang hamil, Fauziah juga mengingatkan agar tidak lupa memeriksakan kehamilannya secara rutin kepada petugas kesehatan yang terdekat. Begitu pula kepada keluarga yang memiliki anak yang berusia di bawah lima tahun (Balita), supaya tiap bulan menimbang anaknya di Posyandu terdekat.***
 

Berita Lainnya

Index