Pimpinan FSPTI Mempura Babak Belur Dihajar Massa

PEKANBARU (RiauInfo) - Ahai, Pimpinan Unit Kerja (PUK) Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI) dari Kecamatan Mempura Kabupaten Siak tadi siang sekitar pukul 9.15 Wib babak belur dihajar massa. Pelaku yang jumlahnya ratusan tersebut diduga karena kesalahpahaman saja.

Karena, baik massa yang memukul atau pun yang dipukul sama-sama berasal dari perkumpulan yang sama. Menurut Sofyan Sekjen FSPTI dari kecamatan Mempura Kabupaten Siak yang turut menemani Ahai saat berada di rumah sakit Bhayangkara jalan Kartini akibat pemukulan tersebut, Ahai kini harus dirawat serius oleh tim medis, mengingat luka akibat pengeroyokan dari ratusan orang tersebut sangat parah. Luka yang diderita Ahai antara lain, jempol tangan sebelah kiri mengalami luka robek. Punggung dan tangan lebam akibat pukulan benda keras, termasuk kepala diperban dengan tiga jahitan. Saat tiba di rumah sakit tersebut, Ahai tidak kuasa menahan kesakitan dengan meraung-raung. Akibatnya dokter yang menanganinya pun tidak leluasa memberikan perawatan. Hal ini berlangsung kira setengah jam, kata Sofyan kepada RiauInfo Rabu (11/6). Saat ditanya terkait dengan tindak kekerasan yang menyebabkan Ahai luka-luka, Sofyan mengatakan tidak tahu persis apa sebenarnya yang terjadi dan juga tidak tahu siapa sebenarnya yang melakukan penyerangan sebenarnya. Yang ia tahu hanya ada orang yang melakukan demo di depan Balai Dang Merdu, ia dan Ahai yang waktu itu ada di sana (Balai Dang Merdu) tiba-tiba diserang secara dadakan. Katanya, pemukulan tersebut ternyata tidak hanya sampai disitu, tetapi sampai ke halaman DPRD Kota Pekanbaru. Bahkan para Satpam dan anggota DPRD Kota Pekanbaru yang sedang bertugas waktu itu langsung melerai, termasuk anggota kepolisian yang telah bersiaga sebelumnya. Saat ditanya lebih jauh tentang peristiwa pengeroyokan tersebut, Sofyan tetap tidak bisa menceritakan apa yang terjadi sesungguhnya. Yang ia tahu, ia dan Ahai beserta teman lainnya memenuhi undangan dari Siak. Tentang apakah ada keributan intern dalam organisasi itu sebelumnya, tidak diketahuinya. Menurut salah seorang narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, diduga pengeroyokan terhadap Ahai hingga mengharuskannya menginap di rumah sakit, karena kesalahpahaman. Karena massa yang sudah emosi terhadap oknum-oknum yang dengan sengaja menduplikatkan FSPTI secara ilegal, seperti yang terlihat pada rencana pelantikan tersebut. Katanya, jelas tujuan rencana penyerangan tersebut adalah untuk menggagalkan acara itu, hingga terjadi penyerangan yang kemudian salah sasaran. Sedangkan Ahai yang berhasil diwawancarai Riau Info setelah dirawat di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Bhayangkara mengatakan, penyerangan dari ratusan massa itu bersenjatakan kayu balok dengan seragam, ada yang membawa pisau termasuk parang. Diceritakannya, saat dikeroyok di halaman DPRD Kota dengan dihujani pukulan kayu, ia sempat melihat ada 2 orang yang membawa pisau dan lari ke arahnya. Tapi syukurlah, waktu itu ada pihak keamanan dewan dan kepolisian yang melindunginya. Setelah itu, tidak diketahuinya hingga akhirnya ia sudah berada di rumah sakit Bhayangkara.(muchtiar)

Berita Lainnya

Index