Petani Sayur Mengeluh, Pupuk Bersubsidi Semakin Langka

PEKANBARU (RiauInfo) - Para petani sayur di Pekanbaru mengeluh karena pupuk bersubsidi makin langka ditemukan di kota ini. Padahal usaha bertani sayur yang mereka geluti sangat tergantung pada pupuk agar produksi sayur-sayurannya lebih berkualitas.

Beberapa petani sayur yang ditemui RiauInfo, Sabtu (7/2) menyebutkan akibat sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, mereka terpaksa membeli pupuk non subsidi secara eceran dengan harga relatif mahal. "Kami hanya mampu membeli pupuk paling banyak 5 kg," ungkap Suwito, salah seorang petani sayur. Keterbatasan petani membeli pupuk ini membuat produk sayur mayur yang mereka tanami jadi tidak seperti diharapkan. Misalnya masa panen mereka bisa lebih lama. "Bila biasanya bayam kami bisa panen dua kali sebulan, sekarang hanya sekali sebulan," jelasnya. Kualitas sayu mayur yang dihasilkan juga mengalami penurunan. Diantaranya daun-daun yang dihasilkan tidak selebar saat penggunaan pupuk optimal. "Sekarang daunnya jadi kecil-kecil dan sangat mudah layu," tambah Suwito lagi. Sehubungan itu, ayah dari tiga orang anak ini berharap bisa lebih memperhatikan masalah ini, misalnya dengan pemasok pupuk bersubsidi lebih banyak lagi ke Pekanbaru. "Kami hanya mampu membeli pupuk subsidi karena harga jauh lebih murah," ujarnya.(ad)

Berita Lainnya

Index