PERINTAHKAN DISPERINDAG TURUN TANGAN Walikota Pekanbaru Prihatin Terhadap Kenaikan Harga Barang

PEKANBARU (RiauInfo) - Terus melambungnya sejumlah harga kebutuhan masyarakat akhir-akhir ini mengundang keprihatinan Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah. Dia ikut merasakan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok tersebut pasti akan menganggu perekonomian masyarakat di kota ini. 

Terkait hal itu, dia telah memanggil pihak Dinas Perdagangan dan Perindag (Disperindag) Kota Pekanbaru untuk segera melakukan upaya pengendalian harga-harga tersebut. "Disperindag sudah saya perintahkan untuk mengatasi masalah kenaikan harga barang ini," ujar Walikota Pekanbaru Herman Abdullah di Pekanbaru, Jumat (4/1). Menurut dia, pihak Disperindag harus melakukan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait agar kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat itu bisa diatas. "Untuk itu mereka harus turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan sekaligus mencari penyebab kenapa terjadi kenaikan harga," ungkapnya. Dijelasnya, saat ini harga yang selalu dikeluhkan masyarakat adalah beras dan gas elpiji. Untuk masalah kenaikan harga beras ini, menurut dia, Disperindag harus melakukan koordinasi dengan pihak Bulog dalam upaya mencari penyebab kenaikan harga itu sekaligus mengantisipasinya. Sedangkan masalah kenaikan elpiji, pihak Disperindag harus berkoordinasi dengan Pertamina. "Dengan melakukan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait, diharapkan dapat dengan mudah dicarikan jalan keluar dalam mengatasi masalah kenaikan harga tersebut," tambah Herman lagi. Saat ini harga beras memang sudah melambung. Misalnya saja harga beras Mundam yang biasanya hanya Rp 5.800 perkilogram, kini telah dijual dengan harga Rp 6.500 perkilogram. Beras Kuku Balam asal Sumut yang biasanya Rp 6.500 perkilogram, kini dijual dengan harga Rp 7.000 perkilogram. Sedangkan harga gas elpiji dijual bervariasi. Bila selama ini harga normal gas elpiji hanya Rp 51 ribu per tabung, kini dijual dengan harga cukup mencegangkan, yakni berkisat antara Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu per tabung. Bahkan ada pengecer yang menjualnya sampai Rp 90 ribu per tabung.(Ad)



Berita Lainnya

Index